Viral Bocah di Tulung Selapan Naik Styrofoam ke Sekolah, Begini Faktanya

Minggu, 3 Oktober 2021
Ilustrasi siswa sekolah

Laporan Haris Widodo

OKI, Sumselupdate.com — Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendadak viral.

Ini setelah video berdurasi dua menit yang memperlihatkan tiga anak sekolah di desa tersebut tersebar dan viral di dunia maya.

Desa yang berada di antara Muara Selat Bangka dan Sungai Ogan ini merupakan bagian dari Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI, Sumsel.

Advertisements

Video viral itu pun menuai berbagai komentar dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan tentang kebenaran video tersebut.

Merespons peristiwa tersebut, tim Aksi Cepat Tanggap Sumsel mendatangi langsung lokasi desa yang jaraknya cukup jauh dari Kota Palembang.

Berangkat dari Kota Palembang pukul 13.00 WIB, tim ACT Sumsel harus menempuh jarak selama 4,5 jam melalui jalur darat.

Ditambah tiga jam jalur air dengan menggunakan speedboat. Tiba di lokasi, tim ACT pun disambut hangat oleh kepala desa dan warga setempat.

Desa yang dihuni oleh sebanyak 350 kepala keluarga dengan jumlah penduduk mencapai 1.076 orang ini terbagi menjadi empat dusun dan terbelah menjadi dua di antara aliran Sungai Ogan.

Saat tim ACT mengonfirmasi tentang kebenaran video yang sedang viral itu, Kades Kuala Dua Belas, Hartoni mengatakan anak-anak di desanya memang terbiasa menggunakan kotak styrofoam untuk bermain di sungai.

Bahkan terkadang saat orangtua mereka tidak sempat menjemput sekolah mereka menggunakan kotak styrofoam sebagai perahu.

“Anak-anak di sini sering pakai styrofoam itu untuk bermain-main. Itu kotak tempat nampung udang warga di sini. Meski kami sudah mengingatkan mereka untuk tidak pakai itu karena bahaya, ya namanya anak-anak kadang masih saja tetap nekat menggunakannya. Tapi memang anak-anak di sini semua bisa berenang dengan baik,” kata Hartoni, Minggu (26/9/2021)

Fakta lainnya, di desa ini ternyata hanya ada sekolah tingkat dasar (SD), yaitu SDN 01 sebagai satu-satunya sekolah yang menjadi tempat menimba ilmu anak-anak di desa ini.

Sebanyak 78 siswa yang tergabung dari kelas 1 sampai kelas 6 belajar di dalam satu gedung yang sama, jumlah guru dua orang dan fasilitas sederhana.

“Untuk melanjutkan sekolah ke SMP atau SMA, anak-anak biasanya nyebrang ke desa tetangga. Kalau dari sini kurang lebih satu jam naik getek/perahu, tapi Masya Allah semangat anak-anak di sini untuk sekolah luar biasa,” kata Aisyah, guru honorer di SDN 01 Kuala Dua Belas.

Sementara itu, dalam rangka memberikan semangat juang bagi para guru di SDN 01 di Kuala Dua Belas, tim ACT pun memberikan bantuan berupa bea guru untuk kedua tenaga pengajar, serta bantuan bea untuk dai pendakwah di desa itu.

Ikhtiar lainnya yang ingin diwujudkan oleh tim ACT yaitu dengan menghadirkan Kapal Sekolah.

Tidak adanya fasilitas jembatan atau kapal sekolah membuat anak-anak SDN 01 Kuala Dua Belas terkadang terpaksa menggunakan kotak styrofoam untuk menyebrangi sungai.

Melihat kondisi ini, ACT Sumsel berikhtiar menghadirkan sebuah kapal sekolah wakaf sebagai moda transportasi yang memudahkan anak-anak untuk sekolah.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi bisa menyalurkannya melalui tautan. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.