Ular Sanca Telan Wanita di Sultra, Ini Penjelasan Peneliti LIPI

Jumat, 15 Juni 2018
Foto: Warga Muna tangkap ular sanca yang makan wanita (Siti-detik)

Muna, Sumselupdate.com – Kematian Wa Tiba (54) di Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang jasadnya ditemukan warga di dalam perut ular sanca, menyedot perhatian masyarakat.

Peneliti LIPI punya penjelasan terkait kasus ular jenis Python reticulatus yang memangsa bulat-bulan ibu rumah tangga malang itu.

Bacaan Lainnya

Kepala Laboratorium Herpitologi Puslit Biologi LIPI Amir Hamidy menjelaskan bahwa ular memang memakan mangsanya tanpa mengunyahnya terlebih dahulu. Hanya berbeda antara melumpuhkan mangsa dengan dibelit atau menggunakan bisa.

“Ular nggak ada yang makan-nya dikunyah, nggak dicabik-cabik. Ditelan bulat-bulat. Dan ular piton ini melumpuhkan mangsanya dengan dililit,” kata Amir saat dihubungi detikcom, Jumat (15/6/2018).

Terkait wanita yang ditelan bulat-bulat, menurut Amir rahang bawah ular tak menyatu. Hanya rahang atasnya yang menyatu. Sehingga rahang bawah bisa melebar sejauh kekuatan ototnya.

“Rahang atas kan memang menyatu. Kalau rahang bawah, kita kan menyatu kanan-kiri, kalau di ular rahang bawa itu pisah, dipisahkan oleh otot. Sehingga bisa elastis,” ujar Amir.

Amir menjelaskan, ular piton akan melumpuhkan mangsanya dulu sebelum menelannya. Biasanya tulang-tulangnya mangsanya akan dibuat remuk karena ototnya sangat kuat.

Ditanya soal berapa lama jasad manusia berada di dalam tubuh ular, Amir menjawab sekitar 4 hari hingga seminggu.

“Di lambung ular itu asamnya sangat kuat sekali. Namun prosesnya lebih dari 1-2 hari. Semingguan lah baru bisa terurai. Itu setelah makan itu bisa sebulan nggak makan-makan lagi,” tutur Amir.

Sebelumnya, aparat kepolisian menyisir kebun guna memastikan aman dari satwa lainnya.

“Dari Polsek sedang menyisir kebun itu. Lokasi kebun itu salah satunya milik korban,” ujar Kapolres Muna AKBP Agung Ramos saat dimintai konfirmasi detikcom.

Mengenai penyebab ular sanca tersebut menyerang manusia, Agung belum bisa memastikan.

Dia mengatakan lokasi tersebut memang masih area kebun dan hutan yang diduga sebagai tempat ular bersarang.

“Belum bisa disimpulkan mengenai penyebabnya apakah terkait habitatnya diganggu itu belum bisa disimpulkan,” ujarnya.

Agung menjelaskan serangan ular terhadap manusia baru pertama kali terjadi di Kabupaten Muna.

“Ini baru pertama ya saya dengar (ular makan manusia) di sini,” tutur Agung.

Kematian Wa Tiba ketika korban mengecek kebunnya di Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, pada Kamis (14/6).

Hingga Jumat pagi, Wa Tiba tidak kunjung pulang. Warga dan polisi lalu mencarinya dan menemukan ular sanca yang tak bisa bergerak karena badannya membengkak. Ular itu dibawa warga dan, saat badannya dibelah, ditemukan jasad Wa Tiba. (dtc/hyd)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.