Palembang, Sumselupdate.com— Pakaian adat Ratu Sinuhun dikenakan oleh perwakilan Sumsel, Nur Harisyah Pratiwi dalam penampilan pakaian tradisional di ajang pemilihan Puteri Indonesia 2017, Senin (27/3/2017) malam yang dinilai vulgar mendapat protes keras oleh Sultan Iskandar Mahmud Badarudin.
Hal tersebut dinilai menciderai karakter Ratu Sinuhun yang merupakan sosok wanita religius dan sangat disegani di era kesultanan Palembang Darussalam.
“Saya protes keras pakaian Ratu Sinuhun yang dikenakan oleh Nur Harisyah berpakaian Vulgar. Ratu Sinuhun adalah yang menciptakan Undang-Undang Hukum Adat Simbur Cahaya yang berlandaskan Al Quran dan hadist Rasulullah,” terang Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (30/3/2017) malam.
Menurutnya, protes keras tak hanya dilontarkan kepada desainer dan manajemen yang tak melakukan koordinasi, akan tetapi semua pihak atas inisiasi gaun yang dipakai, termasuk Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
Fenomena tersebut diperparah dengan tak ada kordinasi dan izin tentang pemakaian baju adat Ratu yang juga dikenal dengan sosok penggiat anti kekerasan wanita di era Kesultanan.
“Seharusnya izin terlebih dahulu bagaimana desainer yang sesuai dengan sosok Ratu Sinuhun. Ini kan mempermalukan dan dinilai tak paham sejarah,” sesalnya.
Lanjut Sultan, hari ini (Jumat, 31/3/2017) pihaknya juga diundang pada babak final pemilihan Puteri Indonesia 2017 oleh penyelenggara. Dirinya berharap kejadian mempermalukan tak terjadi lagi. (sbw)
