Jakarta, Sumselupdate.com – Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan tertahan akibat pelemahan yang terjadi pada perdagangan kemarin.
Rupiah masih berada di sekitar area middle bolling band dan mencoba bertahan dari potensi pelemahannya usai keputusan Bank Indonesia yang tetap mempertahankan BI 7 Days Repo Rate di level enam persen.
Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada meyakini pergerakan mata uang Garuda berada di rentang Rp14.489 sampai Rp14.504 per USD.
“Diharapkan keputusan BI yang tetap mempertahankan level BI 7 Days Repo Rate di level enam persen tidak terlalu ditanggapi negatif,” kata Reza, seperti dikutip dari riset hariannya, Jumat (21/12/2018).
Di sisi lain, Reza menuturkan, pelemahan rupiah pada perdagangan kemarin seharusnya tidak berlangsung lama. Pasalnya, pergerakan USD sedang bergerak turun karena adanya penilaian outlook ekonomi Amerika Serikat yang cenderung melambat.
“Dengan kondisi USD yang cenderung melemah diharapkan dapat dimanfaatkan rupiah untuk dapat bergerak lebih positif,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis, 20 Desember 2018 ternyata di luar ekspektasi. Rupiah anjlok setelah Bank Indonesia mengumumkan untuk mempertahankan BI 7 Days Repo Rate di level enam persen.
Bloomberg mencatat mata uang rupiah melemah 33,7 poin dengan berada pada Rp14.472 per USD. Sedangkan Yahoo Indonesia mencatat mata uang rupiah melemah 40 poin dengan berada pada Rp14.470 per USD. Sementara Bank Indonesia (BI) melansir mata uang rupiah melemah dengan berada pada Rp14.499 per USD. (pto)