Petani Padi Organik di PALI Butuh Bantuan Pemasaran

Senin, 26 September 2022
Petani padi organik di Kecamatan Talang Ubi

PALI, Sumselupdate.com — Sejumlah petani padi organik di Kabupaten PALI, berharap adanya bantuan kemasan dan dibantu dalam pemasaran.

Hal itu disampaikan langsung oleh Aji salah satu petani padi organik asal Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, Senin (26/9/2022).

Ia mengaku dalam setiap panen, sedikitnya dia menghasilkan 1 ton beras.

Tetapi menurut Aji bahwa saat menjual beras dengan skala banyak, tidak ada penampung yang mau menerima beras mereka.

“Tidak ada penampung beras organik, kalau pun ada harganya sama dengan beras biasa bahkan ada dibawah harga,” ujar Aji.

Padahal dikatakan Aji bahwa kualitas beras organik jauh lebih sehat dari pada beras konvensional yang banyak dijual di pasar-pasar.

“Beras kami lebih sehat dan saat ini tengah diteliti kandungannya. Harusnya ada penampung yang berani menerima beras dari kami dengan harga lebih. Kami minta harga lebih karena pengelolaan padi organik cukup menguras tenaga,” harapnya.

Dalam mengangkat harga beras, Aji menyebut petani butuh kemasan atau wadah yang layak dan menarik.

“Kalau kemasan bagus, mudah-mudahan harga beras kami meningkat. Pasalnya, kami kesulitan menyediakan kemasan karena harganya cukup tinggi. Untuk itu kami minta bantu dari pemerintah,” pintanya.

Sementara itu, Rahmat pendamping petani organik menyatakan dirinya fokus untuk mendampingi petani meningkatkan produksi padi.

“Manfaat kelola padi tanpa bahan kimia sudah mulai dirasakan petani. Memang perlu proses dan ketelatenan, namun nilai lebihnya biaya pengelolaan lebih hemat dan hasil panen lebih sehat,” ujar Rahmat.

Terpisah, Teguh Eko Sutrisno Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) kabupaten PALI, menyatakan pihaknya siap membantu petani dalam penjualan padi organik.

Tetapi Teguh menyarankan petani padi organik di PALI, masuk pendataan di Disdagperin PALI supaya terdaftar agar kedepan bisa ikut program-program lanjutan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

“Saat ini kita tengah pendataan Industri Kecil Menengah (IKM), harapan kami petani padi organik masuk data itu sehingga bisa diikutsertakan pada program selanjutnya. Untuk pemasaran, kita akan bawa sampel produk petani setiap ada event atau pameran baik tingkat provinsi maupun nasional apabila petani sudah terdata,” ungkap Teguh.

Sama halnya disampaikan Raden Abdurrohman, Kepala Dinas Koperasi dan UKM kabupaten PALI yang juga siap membantu packaging atau kemasan.

“Kita siap bantu penyediaan kemasan untuk padi organik. Kita data terlebih dahulu berapa jumlah petani padi organik di PALI, kapasitas hasil panennya berapa. Nanti kalau sudah didata, kita arahkan untuk membentuk koperasi sehingga ada wadah petani,” kata Kadis Koperasi dan UKM PALI.

Untuk biaya pembentukan koperasi, dikemukakan Abdurrohman pihaknya menggratiskan biaya akta notaris.

“Tahun depan kita siapkan anggaran untuk biaya akta notaris pembentukan koperasi bagi petani atau masyarakat. Supaya ada wadah bagi petani dalam mengembangkan usahanya melalui koperasi,” terangnya. (adj)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.