Jakarta, sumaelupdate.com – Komisi IV DPR RI mendorong pemerintah menggencarkan sosialisasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Hal itu dikatakan Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, usai memimpin Tim Komisi IV DPR yang melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) ke Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Sudin, masih banyak masyarakat enggan dan takut mengikuti Program PSR. Data dari Kementerian Pertanian, secara nasional, hanya 30.000 hektar PSR baru di tahun 2023 dari yang ditargetkan seluas 180.000 hektar. Sudin menyayangkan hal tersebut, mengingat program ini dicanangkan untuk memberi kemudahan bagi masyarakat bertani sawit.
“Makanya tadi saya bilang target di Sumatera kok 500 hektar tapi hasilnya nol. Jadi, jangan buat target tinggi-tinggi tapi hasilnya nol. Yang saya inginkan adalah targetnya kecil, tapi produktivitasnya bertambah,” ujar Sudin usai kunjungan, Jumat (15/09/2023).
Lewat kunspek tersebut ditemukan berbagai alasan masyarakat enggan mengikuti PSR.
Beberapa di antaranya persyaratan yang rumit, isu-isu miring akan dijual tanah petani jika mendaftarkan untuk program PSR, hingga kurangnya pemahaman masyarakat akan keuntungan yang bisa didapatkan dari program tersebut.
Sudin mendorong pemerintah melalui Kementerian Pertanian menggencarkan sosialisasi ke masyarakat. Beberapa alasan yang dilontarkan petani di Kunspik Komisi IV itu, kata Sudin, perlu diluruskan.
Masyarakat kata dia, perlu tahu keuntungan dari program PSR. Karena, PSR hadir untuk memberi kesempatan bagi petani kecil untuk memperoleh keuntungan dari bertani sawit.
“Yang pertama sosialisasi, yang kedua kurang memberi pengertian ke masyarakat, yang ketiga harusnya Dinas Perkebunan lebih aktif lagi. Kalau dulu mendapatkan PSR ada 21 persyaratan, sekarang cukup mudah,” kata dia.
Anggota Komisi IV DPR RI, Djarot S. Hidayat meminta pemerintah proaktif memberi penjelasan soal PSR ke masyarakat. Terlebih lagi kata dia, anggaran untuk program PSR berlimpah.
“Saya minta Kementerian Pertanian, BPDPKS serta asosiasi itu proaktif turun. Dananya ada kok, anggarannya ada kok. Sayang kalau tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produksi sawit rakyat,” kata dia.
Djarot menjelaskan beberapa keuntungan masyarakat bila mengikuti PSR. Masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan sawit, mengingat harga komoditas di pasaran cukup tinggi.
“Masyarakat punya kewenangan dan kesempatan mendapatkan kebun sawit. Supaya untuk sawit tidak hanya dikuasai perusahaan besar. Sawit juga bisa dinikmati rakyat,” tegasnya. (duk)