Kisah Inspiratif Haji Isam: Dari Tukang Ojek Hingga Konglomerat

Penulis: - Selasa, 11 Juni 2024
Andi Syamsuddin Arsyad, yang lebih dikenal sebagai Haji Isam.

Banjarmasin, Sumselupdate.com – Perjalanan hidup seseorang yang sukses seringkali penuh dengan liku-liku dan tantangan yang bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Salah satu cerita inspiratif tersebut datang dari Andi Syamsuddin Arsyad, yang lebih dikenal sebagai Haji Isam.

Bacaan Lainnya

Beliau adalah salah satu orang terkaya di Provinsi Kalimantan Selatan, yang memulai karirnya dari bawah sebagai tukang ojek hingga kini memiliki kerajaan bisnis yang luas.

Haji Isam lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan pada tahun 1977. Keluarganya berasal dari Bone, Sulawesi Selatan. Ayahnya, Andi Arsyad, adalah seorang pedagang tembakau yang merantau ke Kalimantan Selatan.

Kehidupan keluarga mereka sederhana, dan Haji Isam memulai karirnya dengan menjadi sopir pengangkut kayu.

Keberuntungan Haji Isam mulai berubah ketika dia bertemu dengan seorang penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana pada tahun 2001.

Dari Johan Maulana, Haji Isam belajar tentang dunia pertambangan. Setelah dua tahun belajar, Haji Isam mendapat kepercayaan dari Johan Maulana untuk meminjam modal dan menyewa alat berat tambang. Kesempatan ini menjadi titik balik dalam hidupnya.

Pada tahun 2003, Haji Isam mendirikan CV Jhonlin Baratama yang kemudian berubah menjadi PT Jhonlin Baratama.

Perusahaan ini awalnya merupakan kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie.

PT Jhonlin Baratama kini menambang hingga Rp400 ribu ton batu bara per bulan dengan omzet sekitar Rp40 miliar per bulan.

Selain batu bara, Haji Isam juga melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai sektor. Di bidang penerbangan, ia mendirikan Jhonlin Air Transport yang memiliki dua Fokker dan dua helikopter.

Di bidang perkapalan, ada Jhonlin Marine dengan 16 kapal tongkang pengangkut batu bara. Untuk agrobisnis, Jhonlin Agromandiri mengelola perkebunan kelapa sawit.

Bahkan, ia memiliki pabrik biodisel senilai Rp2 triliun yang dikelola oleh Jhonlin Agri Raya.

Haji Isam juga menjalin hubungan bisnis dengan tokoh penting seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet.

Mereka berkolaborasi dalam PT Kodeco Timber, yang memegang Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH).

Bisnis Haji Isam semakin berkembang dengan masuknya dia ke bisnis gula. Pada tahun 2020, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik gula milik Haji Isam di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Pabrik ini dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang, anak usaha Jhonlin Group.

Keberhasilan Haji Isam tidak terlepas dari keberanian dan dedikasinya dalam mengembangkan bisnis. Presiden Jokowi menyebut investasi yang dilakukan Haji Isam dalam membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi sebagai langkah yang sangat berani dan patut diapresiasi.

Pabrik dengan kapasitas produksi besar ini kini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Kisah Haji Isam adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan kemauan untuk belajar dapat membawa seseorang dari titik terendah hingga puncak kesuksesan.

Dari seorang tukang ojek, ia berhasil membangun kerajaan bisnis yang luar biasa, menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi mereka yang berusaha. (**)

 

 

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.