Palembang, Sumselupdate.com – Tak hanya rugi barang dagangannya hilang dicuri dan kios dirusak, pedagang merugi lantaran setiap bulannya harus bayar uang iuran.

Salah seorang pedagang di Gedung Pasar 16 Ilir Palembang berinisial AL mengaku kecewa atas perusakan dan aksi penjarahan yang diduga oleh oknum PT Bima Citra Realty (BCR).

“Kami kecewa kenapa harus sampai begini, kios dirusak dan barang dicuri, padahal kami bayar uang retribusi dan ada iuran juga per bulannya,” katanya, Minggu (8/9/2024).

AL mengaku sudah sejak 2007 berjualan di gedung ini dan memiliki Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS), yang disebut oleh PT BCR dan Perumda Pasar Palembang telah habis masa berlakunya sejak 2016.

“Saya punya SHM, sejak 2013 saya juga bayar retribusi Rp7.000 per hari dan iuran setiap bulannya Rp20 juta ke Perumda Pasar,” ungkapnya.

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Palembang A. Rizal saat dikonfirmasi mengaku tidak pernah menerima atau meminta pedagang membayar iuran/sewa ke Perumda Pasar sebesar Rp20 juta.

“Selama 5 tahun saya menjabat, kami tidak pernah menerima setoran apapun dari pedagang,” ujarnya.

Menurutnya, pedagang mesti memberikan bukti setor bayar ke Perumda Pasar jika hal tersebut benar adanya. Rizal menyebut akan menindaklanjuti laporan tersebut.

“Atas nama siapa, pedagang tersebut pemilik SHMSRS, pedagang di luar bukan pemilik SHMSRS tapi jualan di dalam gedung, atau SIS (Surat Izin Sementara), oknum penerima harus diselidiki,” katanya.

Menurutnya, interaksi dengan pedagang soal sewa dan retribusi dilakukan seluruhnya oleh pengelola yang saat ini dipegang oleh PT BCR.

“Kami hanya menerima hasil dari perjanjian kerjasama atau BOT (Build Operate Transfer) dari pengelola Pasar 16 saja,” cetusnya. (**)