Baturaja, Sumselupdate.com – Menjelang bulan suci Ramadan 1439 H harga sembako terutama yang mengandung bahan sagu di Pasar Inpres Baturaja, melambung tinggi.
Diduga penyebab melambungnya harga bahan utama pembuatan kemplang, kerupuk, pempek dan makanan lainnya itu, lantaran petani belum menanam singkong yang menjadi bahan baku pembuatan sagu.
Kondisi tersebut dibenarkan salah satu pedagang sembako di pasar inpres Baturaja, Syahrial. “Ya, kenaikan nya kira-kira sudah satu bulan ini,” ujarnya dibincangi Sumselupdate.com, Selasa (15/5/2018).
Dikatakan dia, bahwa semua bahan yang mengandung sagu harganya naik. Naiknya pun terbilang meroket, hingga mencapai 80 persen. Seperti halnya sagu cap terong/ sagu gunung atau sagu tani.
Normal nya, sagu jenis ini harganya Rp6.000 per kilogram. Namun sekarang menjadi Rp11 ribu per kilogramnya. Menurut dia, faktor dari kenaikan harga sagu ini karena kekosongan ubi atau singkong yang menjadi bahan baku pembuatan sagu.
“Kabarnya petani belum menanam ubi. Jadi karena kekosongan ubi inilah yang membuat harga sagu melonjak,” imbuh dia. Sampai kapan kenaikan ini, Syahrial mengaku tidak tahu. “Kapan harganya turun, tergantung harga dari agen,” sebutnya.
Di sisi lain, peminat sagu ini banyak apalagi saat ini mau menyambut bulan puasa dan akibat kenaikan tersebut, beberapa pedagang makanan yang terbuat dari sagu juga ikut menaikkan harga dagangannya. (wid)