Pangkalpinang, Sumselupdate.com – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Babel menggelar kegiatan konsultasi wilayah II GMKI dengan tema “Pemulihan Ekonomi dari Sektor Infrastruktur, UMKM dan Pariwisata” di Hotel Aksi Kace Timur, Kabupaten Bangka, pada (2/10/2020).
Sejumlah narasumber dihadirkan dalam kegiatan Konsultasi wilayah II GMKI, yang diikuti perwakilan GMKI se-Sumatera Selatan dan dihadiri Daniel Viktor Lumbantobing (Dir Intel Polda), serta Johansen Tumanggor, SE, MAK (Anggota DPRD Provinsi Babel) dan Firmansyah, SH, MM, (Kabid Destinasi Budaya dan Pariwisata) serta Elfiyena (Kepala dinas UMKM Provinsi Babel).
Ketua Cabang GMKI Bangka Belitung, Goklas Hutagaol, berharap dengan adanya kegiatan ini para pemuda dan mahasiswa dapat menemukan solusi pada sektor ekonomi daerah yang mengalami penurunan drastis akibat dampak dari pandemi Covid-19.
“Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, kita melakukan konsultasi wilayah dengan mengangkat tema Pemulihan Ekonomi dari Sektor Infrastruktur, UMKM dan Pariwisata, yang diketahui saat ini kita menglami pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Dir Intelkam Polda Kepulauan Babel, Daniel Victor mengatakan meski wilayah Babel masuk kategori hijau, namun selalu ada penambahan pasien positif Corona setiap harinya. Sampai saat ini jumlah masyarakat yang terpapar virus Corona sebanyak 371 orang.
“Bangka Belitung masih masuk kategori zona Hijau. Namun, jika dilihat dari jumlah penyebaran Covid-19 di masyarakat dari hari kehari masih terus bertambah. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari satuan tugas penanggulangan Covid-19 tingkat Provinsi, di Bangka Belitung ini sudah masuk ke angka 371 orang yang positif Covid-19,” jelasnya.
Daniel menyampaikan bahwa masyarakat harus tetap waspada dan jaga diri. Selain itu Daniel menghimbau agar masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah.
“Hal ini menjadi perhatian untuk kita agar kita senantiasa waspada dan jagadiri serta tetap ikuti protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah, ini tidak main-main karena Virus ini sampai saat ini masih betul-betul kita hadapi,” katanya.
Pandemi ini juga berdampak pada meningkatnya angka pengangguran, baik yang di PHK maupun karyawan yang dirumahkan, angka pengangguran saat New Normal diterapkan mencapak 3.600 Karyawan di seluruh Provinsi Bangka Balitung, dan sebagian besar yang terkena dampak PHK adalah pekerja di bidang pariwisata dan jasa.
“Pada saat pemberlakuan New Normal, angka pengangguran baik yang di-PHK maupun dirumahkan sudah mencapai angka 3.600 karyawan di seluruh Provinsi Bangka Belitung. Sebagian besar yang terkena dampak PHK adalah mereka-mereka yang bekerja di dunia pariwisata. Selain itu, yang juga terkena dampak PHK adalah di bidang jasa,” jelasnya.
Pihak Polda juga mengimbau mahasiswa agar tidak melakukan aksi untuk rasa pada masa pandemi ini. Hal serupa juga telah ditekankan oleh Kapolri beberapa waktu lalu.
“Pada kesempatan ini, Polda menyampaikan kepada mahasiswa terkait pelarangan aksi unjuk rasa yang telah ditegaskan oleh Bapak Kapolri beberapa waktu lalu agar pihak kepolisian di seluruh satuan tugas tidak boleh memfasilitasi kegiatan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh pihak manapun,” tegas Daniel.
Narasumber lainnya, Elfiyena selaku Kepala Dinas UMKM Provinsi Babel mengatakan pemerintah Babel telah melakukan berbagai strategi untuk terus mendorong UMKM di Babel terus berkembang meski pada masa Pandemi.
“Pandemi Covid-19 merubah perputaran ekonomi di Indonesia. Namun, pemerintah Babel melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Babel,” ungkapnya.
Elfiyena menyampaikan bahwa pihaknya telah mnyalurkan Bansos dari pemerintah pusat kepada masyarakat Babel yang merupakan pelaku UMKM dan merasakan dampak dari Pandemi Covid-19. Bantuan tersebut diberikan berdasarkan data yang telah didaftarkan melalui dinas terkait
“Pemerintah Provinsi Babel juga telah menyalurkan bantuan presiden kepada pelaku UMKM yang terdampak Covid-19,” pungkasnya.
Tidak hanya pada sektor UMKM, sektor pariwisata juga merasakan dampak dari Pandemi Covid-19. Kabid Destinasi Budaya dan Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Babel, Firmansyah mengatakan, sektor pariwisata mengalami penurunan yang cukup drastis. Namun, setelah kebijakan New Normal dikeluarkan, sektor pariwisata mengalami pertumbuhan
“Pada masa pandemi saat ini sektor pariwisata mengalami penurunan yang cukup drastis, namun sektor pariwisata harus tetap dibuka agar ekonomi daerah dapat terus berjalan,” cetusnya.
Meski sudah mulai mengalami peningkatan, namun pertumbuhan ekonomi pariwisata masih mengalami kendala. Salah satu kendala tersebut adalah berkurangnya penerbangan nasional hingga ditutupnya penerbangan Internasional akibat dari kondisi Indonesia yang belum membaik dari pandemi.
“Namun, ekonomi pariwisata juga masih mengalami kendala, salah satunya karenakan berkurangnya frekuensi hingga ditutupnya penerbangan dari dan keluar Indonesia. Selain itu, peluang terjadinya resesi juga akan menjadi hambatan bagi pariwisata Indonesia,” tambahnya.
Meski demikian, pariwisata Babel masih memiliki peluang tumbuh. Hal tersebut dikarenakan destinasi wisata di Babel ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional. Selain itu, Babel masih dinyatakan sebagai zona hijau.
Pemerintah Babel juga tetap mengatisipasi penyebaran Covid-19 dengan melakukan rapid test. Dinas pariwisata juga bersinergi dengan gugus tugas Covid-19 untuk menghimbau agar wisatawan tetap menerapkan Protokol Covid-19.
“Babel memiliki peluang pariwisata meski pada masa pendemi, hal tersebut dikarenakan pada wilayah Babel masih dinyatakan sebagai Zona hijau, wilayah Babel juga ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional,” pungkas Firmansyah. (jip)