Surabaya, Sumselupdate.com – Kementerian Perhubungan mengevaluasi pelaksanaan pengiriman melalui tol laut. Jika dulunya sistem kontrak tol laut berbasis pada angkutan kapal, kini akan diubah berdasarkan volume kontainer.
“Tol laut sudah dievaluasi, bagian dari evaluasinya, kini sistem kontrak tidak menggunakan kapal, tapi kita mengontrak per kontainer,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai mengisi diskusi Sukses Indonesiaku di Airlangga Convention Center, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (27/2/2018) dikutip dari detikcom.
Dijelaskan Budi, pembayaran tol laut dengan angkutan atau kapal adalah membayar seluruh biaya dan tidak berdasarkan perhitungan volume. Menurut Budi ini tidak efisien, terlebih ketika mengirimkan logistik ke daerah yang kebutuhannya kecil. Dia juga menilai, penggunaan kontrak yang dihitung per kontainer lebih efektif lantaran pembayarannya berdasar pada volume angkutan dan lebih akurat.
“Nanti perhitungannya langsung sebanyak 100 kontainer hingga 1000 kontainer biar lebih efisien,” tambahnya.
Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan sistem tol laut merupakan hal penting yang membantu meratakan perekonomian di Indonesia. Misalnya saja meratakan harga ikan di wilayah Timur dan Jawa.
“Di wilayah Timur, orang makan ikan murah. Sedangkan di Jawa, ikan mahal. Nah, ini akan coba kita ratakan,” kata Brahmantya.
Selama ini, sebelum adanya tol laut, nelayan biasanya bergantung pada tengkulak untuk menjual ikannya. Setelah ada tol laut yang membantu memangkas jalur perdagangan, diharapkan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.
“Jika proyek tol laut ini dijalankan dan lebih dimatangkan, diharapkan bisa membuat nelayan menjadi lebih sejahtera,” kata Brahmantya. (adm3/dtc)
Bantu Kami untuk Berkembang
Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!
