Bentrokan Antarsuku di Flores Timur, 6 Orang Tewas, 8 Orang Jadi Tersangka

Kamis, 12 Maret 2020
Ilustrasi

Jakarta, Sumselupdate.com – Polisi mengamankan delapan orang terkait bentrokan antarsuku yang menyebabkan enam orang tewas di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedelapan orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Kemarin kami sudah koordinasi, kami sudah bawa delapan orang yang terduga ikut dalam perselisihan itu, dari suku Lama Tokan delapan orang, lalu kami periksa saksi, pemeriksaan maraton. Hari ini kami buatkan penetapan tersangka delapannya,” kata Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abraham saat dihubungi detikcom, Kamis (12/3/2020).

Polisi mengamankan delapan orang itu dengan cara persuasif. Polisi terlebih dahulu berkomunikasi dengan tokoh adat agar delapan nama itu diserahkan.

“Memang kami melakukan upaya-upaya persuasif, komunikasi dengan tokoh-tokoh adat. Hasil penyelidikan, nama-nama itu kami minta diserahkan, dan mereka persuasif menyerahkan. Kami bawa untuk proses lanjut. Setelah pendalaman penyidik, mereka memenuhi unsur sehingga ditingkatkan jadi tersangka. Pasal 340 dan 338,” ujarnya.

Sementara itu, satu orang dari suku Kwaelaga, yang sempat kabur, juga telah diamankan. Polisi sedang memeriksa orang tersebut.

“Dari suku Kwaelaga satu yang masih hidup yang melarikan diri. Hari ini juga kami sudah bawa ke Polres untuk diperiksa. Kalau memenuhi unsur, akan jadi tersangka,” ujarnya.

Saat ini, situasi di lokasi sudah kondusif. Polisi memberikan imbauan dan pendekatan kepada tokoh-tokoh adat dan masyarakat kedua suku itu. Semua pihak sepakat menjaga situasi tetap kondusif.

“Kemudian langkah preventif, kami patroli dialogis kedua suku ini. Kami tempatkan pasukan juga membaur dengan kedua suku ini, sambil memberi pesan keamanan, kamtibmas agar tetap kondusif agar warga bisa beraktivitas dengan baik, tidak suasana mencekam,” ujarnya.

Bentrokan terjadi di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Flores Timur, NTT, pada Kamis (5/3). Polisi menggandeng pemerintah daerah dan dua tokoh suku yang terlibat bentrokan untuk mencari solusi.(dtc/adm5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.