Menteri LHK Waspadai 92 Titik Api di Kalbar, Kalteng, dan Riau

Senin, 19 Februari 2018
Menteri LHK Siti Nurbaya

Jakarta, Sumselupdate.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mewaspadai 92 titik api yang berpotensi menyebabkan kebakaran lahan tahun ini. Titik api itu disebutnya berada di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Riau.

“Sebenarnya sih saya justru ingin tetap waspada walau sudah berkurang jauh di 2017, dari 2015. Pagi ini saya sudah komunikasi dengan Gubernur Kalbar (Kalimantan Barat) dan Kalteng (Kalimantan Tengah),” ujar Siti di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2018) dikutip dari detikcom.

“Karena hari ini ada peluang titik api 60 persen, itu ada 92 hotspot, kebanyakan ada di Kalbar dan Kalteng, sebagian di Riau. Saya sudah dari Riau kemarin hari Jumat (16/2), jadi sudah saya cek langsung,” imbuh Siti.

Menurut Siti, yang paling penting adalah koordinasi di lapangan dan bagaimana satgas bekerja secara aktif. Namun, Siti menyebut memang potensi panas tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu.

“Teman-teman kami sendiri yang Manggala Agni, BPBD, dan lain-lain, saya tahu persis juga mereka kerja keras di lapangan. Tetapi kalau lihat datanya, memang ini sedikit lebih panas dari tahun lalu. Jadi harus waspada,” kata Siti.

Selain itu, Siti menyebut sudah ada indikasi pembukaan lahan oleh warga sebentar lagi. Sebab, musim hujan disebut Siti juga akan berakhir.

“Karena kalau di Riau perilaku hotspot-nya biasanya akhir Febuari sampai Maret itu kencang, tinggi banget. Biasanya memang orang bakar-bakar untuk bertanam. Oleh karena itu saya kira pengawasan dan patrolinya paling penting dilakukan,” kata Siti.

Siti juga mengatakan upaya pencegahan pada masyarakat berupa bimbingan tentang tata kelola gambut serta membuka lahan tanpa membakar terus digencarkan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah memberi arahan untuk meningkatkan fungsi kepemimpinan dan kewaspadaan di setiap daerah. Peringatan Jokowi pun tegas berupa pencopotan Kapolda dan Pangdam di wilayah yang terjadi kebakaran lahan.

“Paling kalau ada kebakaran di sebelah mana, saya telepon Panglima, ganti Pangdam. Gitu juga saya telepon Kapolri, ganti Kapolda. Ini cara efektif dalam gerakan satgas di lapangan. Kalau ganti gubernur nggak bisa,” tutur Jokowi dalam rapat soal Karhutla di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (6/2). (adm3/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.