Wakil Ketua Komisi VII DPR Minta Pemerintah Sosialisasikan Wacana Pembatasan Pembelian BBM Subsidi

Penulis: - Selasa, 16 Juli 2024
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno.

Jakarta, Sumselupdate.com – Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno meminta Pemerintah melakukan sosialisasi terkait wacana pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu agar tidak menimbulkan keresahan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.

“Sebenarnya kami sambut baik wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi tersebut. Namun jangan sampai membuat keresahan dan kekhawatiran bagi masyarakat yang memang pantas menerima subsidi,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/7/2024).

Bacaan Lainnya

Dikatakan, Komisi VII DPR sudah sejak tiga tahun lalu mendorong wacana tersebut. Pasalnya, ketika itu pihaknya menilai ada langkah yang kurang tepat dalam penyaluran BBM bersubsidi selama ini. Sebab  banyak masyarakat  mampu dan tidak pantas menerima subsidi yang justru ikut menikmati.

“Alhamdulillah, tidak ada kata terlambat penyaluran BBM bersubsidi untuk masyarakat yang tidak mampu. Memang kami sudah menyuarakan agar subsidi BBM  dievaluasi sejak tiga tahun lalu. Karena 80 persen pengguna pertalite BBM bersubsidi itu masyarakat yang tidak berhak,” jelasnya.

Politisi dari Fraksi PAN ini berharap Pemerintah satu suara saat hendak mengeluarkan kebijakan tersebut.

Diharapkan, jangan sampai informasi yang simpang siur menimbulkan ketidakjelasan sehingga masyarakat menjadi bingung mengingat saat ini informasinya masih simpang siur.

Dengan kata lain, pemerintah perlu mengkomunikasikan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi  secara baik kepada publik. Agar jangan sampai menimbulkan kebingungan bahwa seluruh kelompok masyarakat akan dibatasi pembelian BBM bersubsidi, sehingga bisa membuat resah masyarakat.

“Jadi yang dikurangi kelompok masyarakat yang berhak membeli BBM bersubsidi dan bukan pengurangan volume BBM bersubsidi,” tuturnya.

Eddy menegaskan, sosialisasi yang jelas diperlukan masyarakat agar tidak ada wacana lain yang berkembang seperti  isu kenaikan harga BBM. Jika tidak ada kejelasan informasi, akan membuat masyarakat semakin resah.

“Saya sempat mendengar keluh kesah masyarakat yang memang pantas mendapatkan subsidi. Mereka khawatir akan adanya kenaikan harga BBM dan membuat keadaan ekonomi semakin sulit seperti mencari pekerjaan dan naiknya harga barang pokok,” tegasnya.

Ditambahkan, kompensasi Jenis BBM Tertentu (JBT-Solar) dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP-Pertalite) tahun 2024 yang diperkirakan mencapai senilai Rp163 triliun, namun  80 persen dari kuota subsidi tersebut malah digunakan masyarakat mampu. Hal itu membuat negara dan masyarakat yang membutuhkan menjadi rugi.

“Pasalnya volumenya naik setiap tahun, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Jika tidak dikelola secara ketat, Pemerintah akan menanggung subsidi yang lebih besar lagi kedepannya, yang sayangnya tidak tepat sasaran. Apalagi BBM ini adalah produk impor yang menguras devisa negara dan semakin membebani APBN jika harga pasaran minyak dunia naik dan kurs USD terhadap Rupiah menguat,” papar Legislator dari Dapil Jawa Barat III. (**)

 

 

 

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait