Palembang, Sumselupdate.com
Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang kini berada di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, menolak dipulangkan. Alasan penolakan tersebut lantaran malu sekaligus risih terhadap gencarnya pemberiaan di media massa yang seolah menyudutkan mereka.
Kondisi ini membuat Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Sosial dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik bersama unsur TNI dan Polri, bekerja ekstra keras dengan membujuk agar mantan anggota Gafatar ini mau dibawa ke pulang ke daerah asal mereka.
Penolakan mantan anggoa Gafatar ini dikemukakan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel Belman Karmuda. Menurut dia, seluruh mantan Gafatar tersebut malu dengan kerabat saat pulang nanti. Terlebih lagi, pemberitaan yang dilakukan media terlalu banyak serta menyudutkan mereka.
Dengan adanya penolakan tersebut, dipastikan jadwal pemulangan mantan anggota Gafatar ini mundur. Pastinya, saat ini Dinas Sosial Provinsi Sumsel masih memproses dan verifikasi administrasi para pengungsi untuk mengecek keberadaan warga Sumsel di antara 400 pengungsi yang tersisa di penampungan.
Ditambahkannya, para eks Gafatar tersebut nanti akan dibawa pulang menggunakan pesawat komersil tanpa pengamanan khusus yang berlebihan agar tidak menimbulkan gejolak sosial yang terjadi di masyarakat.
Untuk tempat singgah sementara, menurut Belman, mantan anggota Gafatar asal Sumsel ini tidak akan ditempatkan di Trauma Center di Talang Ratu Palembang. Namun lokasi penampungan sementara nanti justru dirahasiakan demi menjaga psikis mantan anggota Gafatar.(erk)
Bantu Kami untuk Berkembang
Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!
