Palembang, sumselupdate.com – Tempat hiburan malam (THM) Darma Agung (DA) Club 41 yang dicurigai Polda Sumsel jadi tempat peredaran narkoba dan juga belakangan diketahui tak memiliki izin tetap akan beroperasi, nampaknya tutup mata atas permasalahan tersebut.

Hal itu disampaikan langsung oleh pengelola DA Club 41, yang mengaku akan terus beroperasi lantaran mereka mengklaim telah memiliki izin.

Belakangan juga pengelola DA Club 41 membantah dugaan Polda Sumsel bahwa tempat mereka menjadi sarana peredaran narkoba.

Saat membantah temuan Polda Sumsel atas 23 butir pil ekstasi tak bertuan di dalam kotak sampah yang ada di dalam THM tersebut, Tommy selaku pengelola menyebut dengan istilah kiasan terhadap barang haram jenis ekstasi tersebut.

Saat diwawancarai Tommy menyebut pil ekstasi tersebut dengan istilah kiasan yakni “Kuaci”. Dia juga membantah kalau diskotiknya itu juga menjual barang haram tersebut.

“Itu gak benar, itu kan kuaci (pil ekstasi -red) disitu (kotak sampah-red), saya gak jual kuaci,” ucap Tommy.

“Kami juga kan dalam rangka mendukung pariwisata Palembang, pajak kami bayar, dan perizinan sudah kami kantongi, tapi dari sistem mereka (Pemkot Palembang -red) yang belum memverifikasi,” ucap Tommy, Rabu (29/05).

Terkait istilah kiasan ‘Kuaci’ yang merujuk terhadap butir pil ekstasi itu dibenarkan oleh narasumber yang tak ingin mamanya disebut.

“Iya kuaci itu ineks (pil ekstasi-red), ada juga yang nyebut Ineks, kancing, ting-ting, roda, dan banyak lagi. Kadang beda tempat beda juga penyebutannya,” ucap dia. (**)