Muarabeliti, Sumselupdate.com – Memasuki kemarau, aedikitnya 1.900 hektar lahan pertanian di sepanjang aliran irigasi di wilayah Kabupaten Musirawas (Mura) terancam kekeringan.
Sayangnya, surat usulan kepada Dinas PU Cipta Karya untuk mengatasi persoalan kekeringannya lahan pertanian belum juga direspon.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mura, Tohirin mengatakan, lahan pertanian yang teracam mengalami kekeringan di wilayah Kecamatan Tugumulyo, Sumber Harta, Megang Sakti, dan STL Ulu Trawas.
Diakuinya kekeringan di Kabupaten Mura disebabkan oleh mengecilnya volume debit air irigasi dan banyaknya saluran irigasi yang pecah karena mengalami kerusakan.
“Kita masih bisa maklumi untuk wilayah Kecamatan Tugumulyo, karena irigasinya masih sejajar dengan sawah warga. Walau pun kemarau masih bisa dapat air. Nah kalau daerah lainnya bagaimana?,” ujarnya.
Dia menambahkan sudah berulang kali melaporkan dan melakukan koordinasi dengan dinas terkait, terkhusus membawahi masalah irigasi, tapi hingga saat ini belum ada tindakan sama sekali.
“Sebaiknya mereka turun ke lapangan melakukan pengecekan. Sampai tidak air ke tingkat petani. ‘Kan mestinya begitu, mendengar keluhan petani,” paparnya.
Kendati terancam kekeringan, dia menjamin tidak akan berdampak terhadap produksi beras di Kabupaten Mura.
Bahkan, ia pun optimis jika setiap tahun produksi gabah kering di Kabupaten Mura selalu mencapai target.
“Kita melihat hasil perhitungan dari BMKG tahun 2015 saja saat kemarau kita capai target, tahun ini optimis capai target,” pungkasnya.
Sementara itu, Plh Kadis PU CK, Teddy Lazuardy, mengatakan aliran irigasi akan direvitalisasi tahun ini. “Saluran irigasi akan direvitalisasi melalui anggaran perubahan,” jelasnya. (ain)