Jakarta, sumselupdate.com – Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, popularitas tidak menjadi ukuran menentukan calon pemimpin bangsa. Popularitas dan elektabilitas calon pemimpin bangsa harus dibarengi dengan kompetensi dan kapasitas sebagai pemimpin.
Demikian disampaikan Pangi menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical – sapaan akrabnya). Menurut Pangi, pernyataan Ical tersebut sebagai bentuk optimisme bagi partai Golkar.
“Saya sependapat dengan Aburizal Bakrie bahwa kita tidak cukup hanya racikan elektoral untuk menjadi barometer memutuskan calon presiden,” tegas Pangi di Jakarta, Senin (2/1/2023).
Menurut Pangi, popularitas dan elektabilitas calon pemimpin bangsa harus dibarengi dengan kompetensi dan kapasitas sebagai pemimpin yang negarawan. Jika hanya mengandalkan elektabilitas tanpa kapasitas, dikhawatirkan memunculkan masalah bangsa di kemudian hari.
“Di satu sisi, elektabilitas menjadi penting karena menjadi modal untuk menang. Tapi di sisi lain, ketika mereka tidak punya kompetensi, tidak punya kapasitas menjadi pemimpin, negarawan yang bisa mengayomi seluruh lapisan elemen warga negara. Itu juga menjadi masalah di kemudian hari,”tuturnya.
Pangi menilai pernyataan itu tidak lantas dimaknai sebagai pesan terhadap Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang dimajukan sebagai calon presiden (capres) dari Partai Golkar. Saat ini, elektabilitas Airlangga harus didongkrak dan dirtingkatkan kader partai berlambang beringin itu.
Sementara itu Politisi Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, pernyataan politisi senior partai itu sebagai bukti kekompakan di dalam tubuh partai. Seluruh ‘mesin’ partai akan bekerjasama memenangkan Golkar di 2024.
“Semua pesannya sama. Pesan Pak Ical, seperti juga pesan Ketum Airlangga, Pak Akbar Tanjung, Pak JK, Pak Luhut, Pak Agung dan senior lain, juga pimpinan DPP PG dan DPD PG I dan II semua,” kata Melki, Senin (2/1).
Melki menambahkan, kekompakan terlihat pada perayaan ulang tahun Golkar, Oktober lalu. Seluruh elit partai berkumpul dan memberikan dukungan untuk memenangkah partai. Bahkan saat itu, Presiden Joko Widodo, dan beberapa Ketua Umum partai lain hadir.
Sampai saat ini Golkar mantap mengajukan Ketum Airlangga sebagai Capres Golkar di 2024. Ketum Airlangga memiliki jam terbang dan pengalaman tinggi, terutama sebagai Menko Perekonomian. “Hasil kerjanya dirasakan masyarakat,” tandas Melki.
Sebelumnya, Ical menyampaikan catatan akhir tahun 2022. Salah satu terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang hendaknya menjadi momen kelanjutan, perbaikan, dan perubahan bagi bangsa.
Keberhasilan yang sudah dicapai pemerintahan sebelumnya, harus dilanjutkan pemimpin periode 2024-2029. Sedangkan kebijakan yang dinilai masih kurang harus diperbaiki.
“Dengan demikian Pilpres 2024 tidak hanya memilih seorang calon presiden karena popularitasnya, tapi juga memilih seorang pemimpin bangsa yang dapat mengayomi seluruh komponen bangsa,” kata Aburizal Bakrie.(duk)