Memasuki 49 Tahun, Semen Baturaja Kuatkan Sinergi dan Harmoni

Penulis: - Rabu, 15 November 2023
Foto bersama.

Palembang, sumselupdate.com – Sudah hampir lima dekade PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) telah hadir untuk negeri. Berbagai tantangan dan dinamika yang telah dilaluinya, namun SMBR terus maju dan bertranformasi  menjadi lebih kuat dengan bergabungnya SMBR ke dalam bagian ekosistem SIG.

Direktur Utama SMBR Suherman Yahya dalam sambutannya mengungkapkan pada perayaan HUT kali ini mengusung tema “Sinergi dan Harmoni SMBR”. Tema ini menggambarkan kerjasama, semangat, dan bersedia berbagi pendapat untuk menciptakan solusi inovatif demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju bagi kemajuan pembangunan infrastruktur terutama di wilayah Sumbagsel.

Bacaan Lainnya

“Semoga diperingatan HUT ke – 49 ini, seluruh insan SMBR terus semangat untuk terus memberikan kinerja terbaiknya bagi kemajuan perusahaan serta selalu menerapkan nilai AKHLAK sebagai landasan di setiap proses bisnis perusahaan,” ujarnya.

Baca juga : Mantan Dirut PT BMU Anak Perusahaan Semen Baturaja Dituntut 8 Tahun Penjara

Sementara itu, Komisaris Utama Alex Iskandar Munaf yang baru terpilih pada tanggal 8 November 2023 yang lalu berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) SMBR. Beliau mendapatkan amanah menjadi Komisaris Utama SMBR.

“Alhamdulliah saya di amanahkan untuk menjadi Komisaris Utama SMBR. Pada kali pertama saya menginjakkan kaki di SMBR pula bertepatan dengan hari yang sangat spesial pada peringatan ke 49 Tahun SMBR,” ungkap Alex pada sambutannya.

Direktur Utama SIG Donny Arsal memberikan selamat dan apresiasi setinggi – tingginya atas kinerja dan capaian positif yang diraih oleh SMBR pada tahun 2023 ini.

“Terimakasih kepada semua insan di SMBR, baik dari manajemen serta seluruh karyawan atas usahanya dan kerja keras sehingga perusahaan tetap semakin solid dan baik dalam menghadapi tantangan di tahun 2023,” ungkap Donny Arsal dalam sambutannya.

Baca juga : Dugaan Korupsi Pada PT Semen Baturaja, Ahli : Manfaat dan Hasilnya Nol yang Rugikan Negara Rp 2,6 Miliar

Dalam rangka peringatan puncak HUT ke-49, SMBR memberikan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) berupa santunan pendidikan kepada warga di Ring 1 di 3 lokasi operasional  Palembang, Baturaja, dan Panjang.

Lalu bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada Program Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Penyelamatan & Pemadam Kebakaran serta Dinas Pendidikan Kab. OKU. Selanjutnya bantuan santunan pendidikan dari Ikatan Istri Karyawan Semen Baturaja (IIKSB) kepada para anak didik dari Warga Ring 1 Baturaja. Seluruh total bantuan dan santunan yang diberikan sebesar Rp. 553.750.000.-.

Selain itu, SMBR juga memberikan penghargaan Setia Kerja kepada 31 Karyawan/ti. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi atas masa bakti karyawan yang telah bekerja selama 10 tahun.

Tak hanya itu, adapun acara Bedah Buku Sejarah SMBR yang sebelumnya telah sukses melaksanakan Soft Launching Buku Sejarah SMBR pada tanggal 28 Oktober 2023 yang lalu di Jakarta. pada acara tersebut menghadirkan narasumber yang terlibat langsung dalam peristiwa – peristiwa awal mula terbentuknya kisah perjalanan SMBR diantaranya Iwa Kartiwa selaku Karyawan SMBR dengan NIK (Nomor Identitas Karyawan) 001 dan Iwan Bestari dengan NIK 002.

Iwa Kartiwa mengisahkan perjalanan saat SMBR pernah mengalami fase sulit ditengah kondisi pembangunan pabrik. Sejak awal didirikan November 1974, masalah sudah menghampiri, proses birokrasi yang berbelit-belit serta keadaan saat itu di mana kurs rupiah tengah ter-devaluasi cukup hebat lantaran kebijakan KNOP 15 yang dijalankan pemerintah Orde Baru.

“Fenomena Yendaka mengakibatkan proses pembangunan pabrik Semen Baturaja tersendat, sebab pada tahap konstruksi dibutuhkan bahan baku impor, devaluasi membuat rencana pembangunan pabrik itu lebih mahal dan berisiko macet,” katanya.

Selanjutnya Karyawan ber-NIK 002 Iwan Bestari menambahkan sejak awal perencanaannya, PTSB (yang sekarang ini dinamakan SMBR) didesain untuk pembangunan pabrik di tiga kawasan, yakni Baturaja, Palembang dan Panjang (Lampung).

“Hanya saja, untuk pembangunan pabrik di kawasan Baturaja memang membutuhkan perhatian berbeda dibanding dua pabrik lainnya di Palembang dan Panjang. Karena di Baturaja para perintis itu harus membabat alas, maklum kawasan itu masih berupa hutan belukar dengan berbagai binatang buas di dalamnya,” ungkap Iwan. (**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.