Masyarakat Senang Pilpres Sekali Putaran 68,6 Persen, Prabowo Gibran Tetap Bertengger di Atas

Penulis: - Sabtu, 20 Januari 2024
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Jakarta, sumselupdate.com – Hasil survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menunjukkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kokoh berada di puncak meninggalkan jauh dua pesaingnya, Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo–Mahfud MD.

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Prof Dr Hamdi Muluk MSi dalam Press Release Survei Nasional bertajuk Dinamika Psikologis Masyarakat: Pilihan Politik dan Isu Jelang Pemilu, Jumat (19/1/2024).

Bacaan Lainnya

“Jadi kalau hari ini dilakukan pilihan presiden kita pakai simulasi suara menggunakan aplikasi persis seperti yang kotak-kotak kertas suara di KPU, tapi di lapangan anak-anak surveyor bawa yang real juga. Jadi pasangan Prabowo-Gibran 43,9 persen, Ganjar-Mahfud 25,9 persen, Anies-Muhaimin 27,2 persen dan belum menentukan itu tinggal 2,8 persen,” ujar Hamdi dikutip, Sabtu (20/1/2024).

Dikatakan Hamdi, dari elektabilitas tersebut responden atau pemilih merasa yakin atas pilihannya atau tidak akan mengubah pilihannya.

“Pada responden survei ini, pilihan masyarakat cenderung yakin dan tidak akan berubah lagi, sebanyak 82,9 persen menyatakan  sangat yakin dengan pilihannya, meski masih ada 15,3 masih mungkin berubah dan 1,8 tidak tahu,” paparnya.

Baca juga : Deklarasikan JMP 08 Se-Kecamatan Kota Palembang, Beri Dukungan Prabowo Gibran

Lebih lanjut Hamdi menjelaskan, selain memotret peta elektabilitas capres dan cawapres, ia juga mencoba memetakan persepsi publik tentang wacana sekali putaran atau dua putaran di Pilpres 2024.

Hasilnya, kata Hamdi, mayoritas masyarakat lebih senang atau menginginkan untuk Pilpres 2024 berjalan hanya sekali putaran saja.

“Ada kemungkinan  terjadi satu putaran, mungkin juga dua putaran karena sekarang elektabilitas di 43 persen, di tempat lain ada 46 persen, 47 persen. Kita bertanya ke responden terlepas dari apa pun perolehan suara masing-masing paslon itu. Kalau anda  pribadi ditanya  lebih senang satu putaran apa dua putaran?, Ternyata 68,6 persen senang satu putaran, 31,4 persen senang dua putaran,” tuturnya.

Dikatakan, data survei juga memotret alasan dari mayoritas masyarakat yang ingin Pilpres 2024 berjalan sekali putaran. Yakni, menghemat biaya  29,1 persen, menghemat waktu 23,5 persen, mencegah eskalasi konflik 10,3 persen dan mengurangi durasi ketidakpastian politik 8,9 persen.

“Terdapat beberapa alasan terkait pilihan tersebut, namun jika digabung alasan untuk satu putaran dinilai dapat menghemat biaya dan menghemat waktu  52,6 persen,” jelasnya.

Baca juga : TKD Prabowo-Gibran Bagikan Sembako Gratis Buat Warga SU l

Meski demikian, lanjut Hamdi, ada sebagian masyarakat  yang kurang menghendaki pilpres  sekali putaran, meski jumlahnya tidak signifikan.

Tetapi, ia coba paparkan beberapa alasannya. Yakni, mengurangi potensi kecurangan 25,8 persen, mengurangi kemungkinan mobilisasi dukungan 9,2 persen, menjamin azas demokrasi 4,1 persen dan memaksimalkan anggaran yang sudah disiapkan untuk dua putaran 2,9 persen.

“Kita tanya lagi  berikutnya yang dua putaran. Kalau anda senang dua putaran  apa alasannya, paling sering keluar paling pertama 25,8 persen bahwa itu mengurangi potensi kecurangan, mengurangi kemungkinan mobilisasi dukungan, menjamin azas demokrasi,” paparnya.

Lebih jauh Hamdi mengatakan, jika pilpres sekali putaran menurut responden yang akan keluar sebagai pemenang adalah pasangan Prabowo-Gibran  51,3 persen, Anies-Muhaimin 25,3 persen dan Ganjar-Mahfud 23,4 persen.

“Dan pilpres satu putaran menurut responden  78,6 persen wajar, sementara 21,4 persen tidak wajar,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Hamdi, meskipun pilpres berjalan dua putaran, Prabowo-Gibran diprediksi tetap menjadi pemenang.

Dalam simulasi head to head Prabowo-Gibran 48 persen vs Ganjar – Mahfud 31,4 persen. Sementara Prabowo – Gibran 49,6 persen Vs Anies – Muhaimin 30 persen.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Burhanuddin Muhtadi MA PhD mengungkapkan, mayoritas lembaga survei mengunggulkan pasangan calon pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran.

Sehingga, kata Burhan, Pilpres 2024 menjadi ajang pertarungan memperebutkan posisi kedua antara paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Bahkan, menurut Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, saat ini para ilmuwan survei belum bisa memprediksi siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan lolos ke putaran kedua apabila pemilu berlangsung dua putaran.

“Ini ada konsekuensi untuk siapa yang akan menemani Pak Prabowo jika terjadi putaran kedua. Lagi-lagi ‘Ijtima Ulama Survei’ hari ini, kita nggak bisa memutuskan apakah Anies atau Ganjar yang lolos putaran kedua,” jelasnya

Hal tersebut didasari dari kesamaan pola yang ditemukan setelah membandingkan hasil survei dari beberapa lembaga yang melakukan survei di antaranya Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Indikator Politik Indonesia, CSIS, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), serta LSI Denny JA.

Sebab, terdapat pola yang sama dari hasil lima survei tersebut yakni perbedaan elektabilitas antara paslon 01 dan 03 dalam Margin of Error.

Dengan demikian, Burhan mengatakan, tidak bisa disimpulkan Anies lebih unggul ketimbang Ganjar meskipun elektabilitas Anies secara absolut di atas Ganjar. Perbedaan tersebut, kata dia, tidak bisa dianggap signifikan secara statistik.

“Yang bisa kita simpulkan, kalau pemilu diadakan pada saat (survei) dilakukan, itu Prabowo lolos putaran kedua. Tetapi siapa yang menemani, kita tidak tahu. Itu terra incognita. Itu misteri Tuhan selain jodoh dan kematian,” jelasnya.

Burhanuddin menyatakan kesimpulan dari beberapa hasil survei tersebut bahwa paslon nomor urut 2 unggul. Ia pun mengingatkan  sifat dari fakta adalah tidak peduli dengan perasaan. Selain itu, kata dia, bukan berarti penelitinya pro paslon nomor urut 02.

“Saya dan Prof Hamdi (Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia) punya opini pribadi tentang siapa yang terbaik. Dan mungkin pilihan kita bisa berbeda dengan apa yang kita temukan. Tapi opini dan fakta itu dua hal  berbeda. Banyak orang nggak paham,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, survei dilakukan sehari setelah Debat Ketiga Pilpres yakni pada rentang waktu 8 Januari 2024 sampai 16 Januari 2024.

Survei menggunakan menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah sampel sebanyak 1.810 responden yang berasal dari 34 Provinsi dengan proses pengambilan data secara tatap muka dengan pengisian menggunakan mobile apps.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) sekitar ±2.30 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (duk)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.