Mataram, Sumselupdate.com – General Manager Bandara Internasional Lombok l Gusti Ngurah Ardita mengatakan akibat bencana gempa bumi melanda Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sekitar 1.900 penerbangan melalui bandara itu tidak beroperasi. Situasi ini terjadi terhadap penerbangan dari dan menuju ke Lombok.
“Ini akibat bencana gempa bumi lalu, banyak wisatawan sempat tidak berani melakukan kunjungan, termasuk wisatawan yang sedang liburan saat gempa terjadi, memilih pulang ke negara masing-masing,” kata Ardita di Mataram, dilansir dari Antara, Sabtu (22/12/2018).
Ia menjelaskan akibat tidak beroperasinya penerbangan, akhirnya berpengaruh pada jumlah penumpang. Terjadi penurunan penumpang yang cukup signifikan.
Pada awal 2018, atau sebelum bencana gempa bumi melanda, jumlah penumpang bisa mencapai 12 ribu hingga 14 ribu orang per hari. Namun, setelah gempa bumi hanya sekitar 7 ribu penumpang. Dengan begitu, target jumlah penumpang pada 2018 sebanyak 4 juta penumpang otomatis tidak tercapai.
“Kalau rugi, jelas kita rugi, tapi mau bagaimana karena bencana gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi,” ucap Ardita.
Namun, Ardita mengaku belum melakukan perhitungan jumlah kerugian itu. “Kalau ruginya berapa, sampai sekarang kita belum bisa kalkulasikan. Tapi yang jelas rugi pasti ada,” tegasnya.
Selain itu, gempa bumi dan tsunami di Donggala, Palu, Sulawesi Barat juga ikut mempengaruhi. Ditambah meletusnya Gunung Jari Baru Lombok, beberapa waktu lalu. Total penerbangan yang tidak beroperasi mencapai 2.000 penerbangan.
Ia menuturkan, guna memulihkan kembali aktivitas dan meningkatkan kunjungan wisatawan setelah gempa, Angkasa Pura l bersama Pemprov NTB gencar melakukan promosi. Termasuk, melakukan launching kalender event pariwisata NTB 2019 di Jakarta.
“Kita berharap peran media bisa lebih maksimal membantu memulihkan kembali kondisi pariwisata NTB, salah satunyae melalui pemberitaan positif tentang pariwisata NTB pascagempa, sehingga menghilangkan kekhawatiran orang untuk datang ke sini,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal mengatakan Pemprov NTB optimis kunjungan dan aktivitas pariwisata bisa berlangsung pulih. Selain proses pemulihan secara fisik, berbagai kegiatan wisata dan kebudayaan juga siap dilaksanakan guna menarik minat kunjungan wisatawan.
“Kita juga sudah melakukan sejumlah upaya agar proses pemulihan pariwisata NTB segera kembali normal, salah satunya bertemu dengan sejumlah maskapai, terutama membuka penerbangan langsung baik domestik maupun internasional ke NTB,” ungkapnya. (pto)