Jakarta, sumselupdate.com – Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin, mengusulkan agar Pemerintah kembali menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap UMKM dari 6 persen menjadi 4 persen.
Hal ini disampaikan Sultan menyusul meningkatnya angka kredit Macet program pembiayaan KUR UMKM.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mencatat kredit macet pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mencapai Rp22,9 triliun.
Jumlah pelaku UMKM yang kreditnya bermasalah tersebut 421 ribu orang.
Menurut Sultan, angka pertumbuhan kredit yang stagnan dan kredit Macet KUR yang meningkat menandakan sedang terjadi pelemahan ekonomi nasional. Terbukti pertumbuhan ekonomi nasional sedang mengalami kontraksi oleh berbagai sebab.
Baca juga : Gebyar UMKM dan Festival Kesenian Budaya Digelar
“Kredit macet UMKM merupakan hal wajar secara bisnis. Namun pertumbuhan kredit yang cenderung lamban adalah gejala ekonomi yang perlu direspon pemerintah”, ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Sabtu (25/11).
Pembiayaan KUR, kata Sultan, merupakan program ekonomi pemerintah berbasis UMKM yang harus dievaluasi dan disesuaikan dengan stabilitas ekonomi global dan nasional. Ketika terjadi pertumbuhan ekonomi jauh dari target, pemerintah perlu menyesuaikan bunga KUR agar pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan mampu menopang pertumbuhan.
“Kami percaya, dengan bunga KUR lebih murah, akan mengurangi proses restrukturisasi utang akibat potensi kredit macet di masa depan. Tentu dengan tetap melakukan pendampingan usaha yang baik oleh perbankan”, tegasnya.
Salah satu, usul mantan ketua HIPMI Bengkulu itu, dengan meminta nasabah KUR untuk membuat tabungan khusus cicilan KUR. Bank bertanggung jawab untuk memastikan nasabah memiliki modal literasi keuangan dan manajemen bisnis yang baik sebelum memberikan pinjaman KUR.
Baca juga : DPD RI dan DPR RI Duduk Bersama Bahas RUU Bahasa Daerah
“Sehingga Kami mengusulkan agar literasi keuangan dimasukkan menjadi dalam kurikulum pendidikan nasional. Karena pembangunan SDM harus berjalan bersama dengan pembekalan yang cukup tentang literasi keuangan”, tutur Sultan. (duk)