Ketua MPR RI Ajak Semua Pihak Sukseskan Pilkada Serentak

Penulis: - Jumat, 6 September 2024
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo saat menerima Forum Kader Pemuda Bela Negara, di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Jakaarta, Sumselupdate.com – Ketua MPR RI  sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo didapuk menjadi Ketua Dewan Pembina Forum Kader Pemuda Bela Negara.

Bamsoet menekankan, pentingnya partisipasi warga negara dalam upaya bela negara dapat dimanifestasikan dalam beragam bentuk dan cara.

Termasuk terlibat aktif menyukseskan Pilkada Serentak 2024 sebagai pesta demokrasi rakyat yang berakhir dengan penuh kebahagiaan. Sehingga Pilkada pada November 2024 nanti tidak menghasilkan residu yang memecah belah bangsa.

“Seiring laju perkembangan zaman, upaya bela negara dihadapkan pada tantangan lebih kompleks, canggih dan rumit (sophisticated). Upaya bela negara tidak lagi hanya terfokus pada kekuatan fisik militer, karena ancaman terhadap kedaulatan negara hadir dalam beragam aspek, baik ekonomi, sosial-budaya, politik ideologi, dan beragam ancaman lainnya yang bersifat soft power,” ujar Bamsoet usai menerima Forum Kader Pemuda Bela Negara, di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Hadir antara lain, Ketua Umum Forum Kader Pemuda Bela Negara I Putu Bagus Padmanegara, dan Sekretaris Jenderal Forum Kader Pemuda Bela Negara Afgan Mabdanur Ramadhani.

Ketua DPR RI ke-20  ini menjelaskan, dari sisi kebijakan pemerintahan, program hilirisasi sumber daya alam dan ekonomi hijau juga merupakan contoh mengimplementasikan semangat bela negara dalam menjaga kedaulatan perekonomian nasional.

Berdasarkan laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel global diperkirakan mencapai 3,6 juta metrik ton pada 2023. Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar di dunia pada 2023 dengan perkiraan volume produksi 1,8 juta metrik ton, berkontribusi 50 persen terhadap total produksi nikel global.

“Hilirisasi dan ekonomi hijau telah menjadi peluang Indonesia dalam mendorong kemajuan dan memperkuat perekonomian nasional. Jika hilirisasi nikel mampu diikuti oleh hilirisasi tambang lainnya seperti bauksit, tembaga, atau produk ekspor lain seperti CPO, rumput laut, dan sebagainya, maka 10 tahun mendatang Indonesia akan menghasilkan pendapatan per kapita sebesar Rp153 juta,” jelas Bamsoet.

Dikatakan, semangat bela negara juga harus diimplementasikan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul.

Terlebih saat ini Indonesia memiliki momentum emas dengan hadirnya bonus demografi. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 324 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen nya, atau sebanyak 227 juta jiwa adalah kelompok usia produktif.

Bonus demografi hanya akan menjadi kemubaziran yang sia-sia, jika gagal untuk mendayagunakan segala potensi yang dimiliki secara optimal. Bahkan, berlimpahnya usia produktif yang tidak terserap oleh pasar kerja, justru akan menjadi ‘beban’ bagi pembangunan.

“Kita perlu belajar dari pengalaman negara-negara yang telah sukses memanfaatkan periode bonus demografi, seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang.

Kunci keberhasilan negara-negara tersebut dalam memanfaatkan bonus demografi, adalah dengan mempersiapkan sebaik-baiknya sumber daya manusia (SDM) sebagai subyek pembangunan.

“Keberlimpahan tenaga kerja yang siap diserap oleh pasar tenaga kerja, menjadi modal sumber daya yang menopang pertumbuhan ekonomi, dan tidak justru menjadi beban pembangunan,” tegas Bamsoet. (**)

 

 

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.