Jakarta, Sumselupdate.com – Ketersediaan pasokan bahan pokok sangat krusial menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri harga kebutuhan bahan pokok biasanya naik tinggi tanpa terkendali karena besarnya permintaan masyarakat serta kurangnya pasokan.
Berangkat dari persoalan itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) melalui Ketua Umum Ray Mandey menyatakan bahwa kondisi saat ini harga kebutuhan bahan pokok relatif stabil dan stok juga terjaga.
“Kami dari APRINDO saat ini semakin mengintensifkan kerja sama dengan pemerintah melalui kementerian tetkait guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Namun demikian, tentunya kami selaku peritel modern akan bersinergi dari hulu sampai hilir dengan seluruh stake holder terkait bahan pokok untuk mewujudkan ini semua,” ungkap Ray Mandey kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).
Sebelumnya, Kepala Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa Indonesia saat ini tidak membutuhkan impor beras karena stok sisa impor tahun 2018 masih sisa sekitar 900 ribu ton.
Sementara, pada bulan April dan Mei, Indonesia akan memasuki panen raya.
“Sehingga, rencana pemerintah mengimpor beras satu juta ton untuk stok cadangan nasional sangat tidak relevan,” tegas Budi Waseso.
Sementara itu, Dirut PT Food Station Pamrihadi Wiraryo menyatakan bahwa saat ini stok bahan pokok di DKI Jakarta menjelang Ramadhan tahun ini aman, karena suplai and demand saat ini sangat terjaga.
“Kemungkinan untuk fluktuasi harga pada komoditas cabai, daging, dan bawang merah tetapi ini akan kita antisipasi lebih awal sehingga tidak menimbulkan gejolak pasar, dan untuk kebutuhan masyarakat menjelang bulan puasa dan ldul Fitri tahun ini dapat tercukupi,” tegas Pamrihadi. (rel)