Laporan: Haris Widodo
Palembang, Sumselupdate.com – Dinas Pendidikan Kota Palembang mengeluarakan surat edaran kepada seluruh Kepala Sekolah untuk menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen mulai dari PAUD hingga siswa-siswi SMP yang ada di Kota Palembang, pertanggal 6 Februari 2022.
Hal ini dilakukan karena kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Palembang dan Pemberlakukan PPKM Level 2.
Kepala SMP Negeri 1 Palembang Hastia mengatakan, Pertemuan Tatap Muka di sekolahnya telah diterapkan pada hari ini Senin (7/2/2022).
“PTM 50 persen yang diberlakukan untuk siswa siswi hari ini telah kami terapkan sesuai dengan instruksi dari Kepala Dinas Kota Palembang,” ujarnya saat ditemui di Ruang kerjanya, Senin (7/2/2022).
Edaran ini juga telah Hastia sampaikan, kepada wali murid, dimana pemberlakuan PTM 50 kembali diterapkan. Dan langkah yang dilakukan oleh pihaknya untuk membagi jadwal masuk siswa-siswi menjadi dua shift serta menerapkan protokol kesehatan.
“PTM 50 persen inikan sebelumnya sudah pernah kita terapkan dan juga tidak terlalalu sulit merencanakan jadwal dan kegiatan belajar mengajar,” jelasnya.
Ia menuturkan, untuk di SMP Negeri 1 Palembang seminggu mendapat jatah pertemuan dua kali dalam seminggu dan diberlakukan dua shift. Seperti di kelas VII dihari senin dan kamis jadwal pertemuan tatap mukanya. Untuk kelas VIII dihari selasa dan jumat, sementara di kelas IX masuk di hari rabu dan sabtu.
“Untuk durasi lamanya siswa siswi masuk pertemuan tatap muka hanya 3-4 jam dan tidak boleh lebih. Harapan saya wali murid dapat menjaga kesehatan anaknya agar proses belajar tetap berjalan,” katanya.
Sementara itu, Natashia (14), siswi SMP Negeri Kelas VII mengaku, tidak senang dengan berlakunya pertemuan tatap muka yang hanya 50 persen ini.
“Kurang seneng karena gak bisa ketemu temen 100 persen seperti sebelumnya. Kalau untuk wakti belajar kita mulai dari jam 7 pagi sampai jam 10 dan berlaku dua shift,” katanya.
Ia mengatakan saat ini hanya 17 siswa-siswi atau 17 yang bisa ia temui. Berbeda dengan sebelumny ada 34 siswa-siswi yang hadir dalam satu kelas.
“Untuk online kita masih tetap belajar. Hanya saja pertemuan tatap muka 2 hari kita lakukan,” katanya. (**)