Arya Permana, Si Bocah Gemuk Indonesia yang Jadi Perhatian Dunia

Kamis, 30 Juni 2016
Arya Permana

Jakarta, sumselupdate.com– Arya Permana (10), bocah gemuk asal Karawang, Jawa Barat kini menjadi perhatian dunia karena bobot tubuhnya. Betapa tidak, di usianya yang belia, bobot tubuh nyaris tembus 200 kilogram.

Bukan hanya di Indonesia, kabar Arya ternyata memang jadi sorotan dunia. The Telegraph menyebut Arya sebagai ‘the world’s fattest child’ atau bocah tergemuk di dunia. Laman internasional lainnya seperti Oddity Central, Daily Mail, Metro.co.uk, serta People Daily China juga memberitakan Arya. Selain itu, kisah Arya juga diberitakan di Nigeria, Ghana, dan situs Africa Now.

Seperti diberitakan, Arya adalah putra bungsu dari dua bersaudara dari pasangan Ade Somantri (40) dan Rokayah (34). Selama ini mereka tinggal di sebuah rumah sederhana di Kampung Pasirpining, Desa Cipurwasari, RT 2 RW 1, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sang Ibu, Rokayah, menuturkan bahwa Arya lahir dengan berat badan normal. “Lahir pada 15 Februari 2006, beratnya 3,8 kilogram,” ujar Rokayah, dilansir Detik.com.

Advertisements

Seiring berjalannya waktu, bobot Arya terus bertambah. “Nafsu makannya besar,” cerita ibunya. Menurut Rokayah, Arya makan lima kali sehari dengan porsi yang setara dengan porsi orang dewasa. Makanan Arya umumnya terdiri dari nasi, ikan, daging sapi, sayuran dan tempe.

Saat memasuki usia delapan tahun, berat Arya sudah mencapai satu kuintal. “Puncaknya pas umur delapan ke sepuluh bobotnya naik sampai 192 kg,” ujar sang ayah, Ade Somantri. Bahkan akibat beratnya yang abnormal itu, kedua orangtuanya pun kesulitan mencari baju untuk anaknya. Akibatnya, Arya hanya mengenakan sarung di sekeliling pinggangnya.

Meskipun beratnya tidak wajar, menurut dokter yang memeriksa Arya, kondisi bocah tersebut sehat. “Alhamdullilah setelah diperiksa semuanya sehat, mulai dari jantung, darah, dan lain-lain. Kata dokter ini besar begini bukan lemak, tapi daging. Dia disarankan untuk diet,” jelas Ade.

Namun demikian, Ade mengaku putranya punya masalah kesulitan bernapas dan dia tidur dengan kepala bersandar di tembok, untuk membantunya bernapas lebih mudah. Imbasnya, dahi Arya kini memar.

Kendati sehat, Arya sempat kesulitan berjalan dan bergerak. Ini yang membuat Arya terpaksa berhenti sekolah dan belajar di rumah, selama setahun terakhir. “Dulu jalan lima sampai sepuluh meter sudah capek,” tutur sang ayah.

Padahal, di sekolah, Arya adalah anak yang berprestasi. Siswa SDN Cipurwasari 1 itu selalu mendapat rangking 1 sejak kelas satu hingga kelas 3. Arya kini duduk di kelas empat. Sekarang, prestasi Arya sedikit menurun, walaupun masih termasuk 10 besar. Untuk memastikan pendidikan Arya, guru sekolahnya datang ke rumah setiap 3 hari sekali.

Selain itu, Arya juga gemar membaca. Ayahnya menyebut, Arya bisa menghabiskan waktu seharian untuk membaca. “Ini kalau dapat buku baru, dia terus baca. Kalau belum habis itu bacaan, dia terus saja diam membaca. Sehari bisa tiga buku dia baca. Bukunya apa saja, pelajaran atau komik dia suka,” tuturnya.

Walaupun geraknya terbatas bobotnya yang besar, Arya tetap ceria dan seringkali bermain dengan teman-temannya yang datang ke rumah. Sesekali Ariya berjalan ke luar rumah untuk sekadar bermain karambol atau bermain air di kolam yang biasa dia gunakan untuk mandi.

Nama Arya mencuat jadi perbincangan nasional dan internasional sejak Mei lalu. Bahkan ayah Arya mengaku ramainya pemberitaan tentang Arya membuat banyak orang datang ke rumahnya untuk membantu.

Bocah yang bercita-cita bertemu Presiden Joko Widodo dan Christian Gonzales itu pun mulai berdiet. Beberapa waktu lalu Arya sempat diperiksa tim dokter di RS Bersalin Asih, Panglima Polim, Jakarta Selatan. Hasilnya bobotnya per tanggal 15 Mei 2016 turun hingga 188 Kg.

Arya menjalani diet ketat dengan mengurangi porsi makan dan memperbanyak konsumsi buah-buahan. Selain itu, dia mengurangi konsumsi minuman manis dan menggantinya dengan air mineral.

“Sekarang mulai diet, ganti berasnya jadi beras merah. Lalu ayam dan daging dikurangi. Dan sekarang diperbanyak buah-buahan. Dia paling senang itu pisang. Berapa pun dia makan, kalau diikuti sehari bisa satu sisir (pisang) habis,” kata ayahnya.

Bahkan Arya pun sudah mulai berpuasa penuh. “Sebelumnya dia puasa, tapi kalau siang lapar makan. Tapi seminggu ini dia puasa full dari subuh sampai magrib,” terang Ade. (dtk/shn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.