Anggota Timwas Haji DPR Minta BPKH Profesional dan Responsif

Penulis: - Kamis, 12 Juni 2025
Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI Abdul Fikri Faqih. (Foto; Sumselupdate.com/Humas DPR RI).

Madinah, Sumselupdate.com – Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI Abdul Fikri Faqih mengaku prihatin atas buruknya pelayanan konsumsi jemaah haji Indonesia usai puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Menurutnya, persoalan ini menjadi salah satu catatan serius yang harus segera dievaluasi, terutama menyangkut tanggung jawab Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang ditugaskan menangani konsumsi pasca Armuzna.

Bacaan Lainnya

“Pasca Armuzna, jemaah kita yang sudah lelah justru menghadapi masalah baru, makanan tidak datang tepat waktu, bahkan ada yang tidak mendapatkannya sama sekali. Yang diterima pun dalam kondisi sangat minimalis,” ujar  Abdul Fikri di Madinah, Arab Saudi, Rabu (11/6/2025).

Anggota Komisi VIII DPR RI ini juga menyebut BPKH Limited yang tahun ini diberikan peran sebagai penyedia layanan konsumsi pasca Armuzna, justru menciptakan persoalan baru bagi jemaah.

Padahal, sebelumnya seluruh layanan konsumsi dikelola oleh delapan syarikah yang ditunjuk otoritas Saudi. Namun, saat dialihkan ke BPKH, dua dapur katering justru mengalami kegagalan produksi.

“Banyak jemaah hanya mendapat ganti berupa uang riyal. Kondisi ini tentu membuat jemaah semakin emosi karena kelelahan yang mereka alami tidak diimbangi dengan pelayanan konsumsi yang layak,” kata Politisi Fraksi PKS ini.

Menurut Abdul Fikri, penanganan konsumsi haji tidak bisa dilakukan secara amatiran.

Dia minta BPKH menjadikan pengalaman tahun ini sebagai pelajaran berharga untuk membangun sistem layanan yang profesional di masa mendatang.

“Kita berharap BPKH benar-benar memperbaiki diri. Mengurus jemaah haji itu harus profesional, tidak bisa coba-coba. Apalagi ini menyangkut kebutuhan pokok setelah ibadah puncak,” tegasnya.

Meski demikian, ia tetap mengajak para jemaah untuk bersabar dan bersyukur atas segala ujian yang terjadi dalam pelaksanaan haji tahun ini.

“Semoga ujian ini menjadi ladang pahala dan tidak mengurangi kekhusyukan jemaah dalam menjalankan ibadah,” tuturnya.

Sebagai respons terhadap keluhan tersebut, BPKH juga menyajikan makanan Ready To Eat (RTE) praktis, higienis, dan sesuai selera Indonesia pada 7, 8, dan 13 Zulhijjah.

Kepala BPKH, Fadlul Imansyah, menyebut langkah ini ditujukan agar jemaah tetap sehat dengan konsumsi yang layak saat kendala transportasi terjadi.

Di sisi lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar melakukan pengecekan lapangan dan memastikan jemaah yang terkena gangguan distribusi akan diberikan kompensasi berupa uang riyal.

(**)

 

 

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait