Terima Pengurus LDII, Ketua MPR RI Dukung Sekolah Virtual Kebangsaan

Penulis: - Sabtu, 29 Juni 2024
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat menerima Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Jakarta, Sumselupdate.com – Ketua MPR RI  Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung diselenggarakannya Sekolah Virtual Kebangsaan yang digagas Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bekerjasama dengan MPR RI.

Penandatangan MOU Sekolah Virtual Kebangsaan antara LDII dan MPR RI akan dilaksanakan awal Agustus 2024 bertepatan dengan pelaksanaan sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan kegiatan kerja bersama bakti untuk negeri dengan membersihkan masjid di komplek Parlemen Senayan Jakarta.

Bacaan Lainnya

Sekolah Virtual Kebangsaan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ke berbagai elemen anak bangsa, mendukung terimplementasinya Empat Pilar Kebangsaan kedalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta memberikan pemahaman pentingnya Empat Pilar Kebangsaan dalam menghadapi ekspansi arus globalisasi.

“Membangun wawasan kebangsaan secara masif di tengah-tengah meningkatnya eskalasi potensi tantangan kebangsaan dewasa ini, adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat kita hindarkan. Kita dapat belajar dari negara-negara di dunia, bahwa kegagalan membangun wawasan kebangsaan akan menggerus nasionalisme, hingga pada akhirnya bermuara pada tercerai-berainya sebuah negara,” ujar Bamsoet usai menerima Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Pengurus Dewan Pimpinan Pusat LDII hadir antara lain Ketua Umum Chriswanto Santoso, bidang Komunikasi, Informasi dan Media Rulli Kuswahyudi, bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Rachmat Tri Fahmi,  bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Luar Negeri Sarji serta bidang Hukum dan HAM Ibnu Anwar.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, dari dalam negeri tantangan kebangsaan akan senantiasa hadir silih berganti seiring perjalanan bangsa. Setelah menjalani Pemilu serentak  Februari  lalu, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada hadirnya agenda besar nasional lain, yaitu Pilkada serentak November 2024.

“Kita menyadari  setiap penyelenggaraan kontestasi politik biasanya menyisakan percikan sosial, jika tidak dikelola dengan baik, dapat meluas menjadi konflik horisontal, menyebabkan polarisasi rakyat pada kutub berseberangan,” kata Bamsoet.

Dikatakan dari perspektif eksternal, dinamika perekonomian dan geo-politik global yang penuh ketidakpastian, juga menghadirkan persoalan dan tantangan bagi bangsa Indonesia. Perekonomian global yang masih diproyeksikan muram, dan sekaligus semakin kompetitif, memaksa bangsa Indonesia untuk terus meningkatkan daya saing, beradaptasi, dan berinovasi.

Sementara itu, meningkatnya ketegangan politik, dan bahkan konflik bersenjata di berbagai belahan dunia, telah menimbulkan dampak multi-dimensi pada kehidupan geo-politik gobal, termasuk Indonesia. Menyikapi berbagai proyeksi tantangan kebangsaan tersebut, dibutuhkan sinergi dan semangat kolaborasi dari setiap elemen bangsa, untuk bahu membahu dan bekerjasama membangun bangsa.

“Yang tidak boleh kita lupakan, bahwa membangun bangsa tidak hanya berorientasi pada aspek fisik material. Karena pada hakekatnya, pembangunan harus menempatkan sumberdaya manusia sebagai subyek dan sekaligus obyek. Di sinilah pentingnya gagasan pembangunan wawasan kebangsaan, yang salah satunya kita implementasikan melalui program sosialisasi Empat Pilar MPR RI,” tegas Bamsoet. (**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.