Serahkan Sertifikat Paten, Kemenkumham Sumsel Lakukan Kunjungan Industri ke PTBA

Penulis: - Selasa, 2 Juli 2024
Dalam rangka melihat perkembangan penggunaan inovasi teknologi dalam industri lokal di Wilayah, Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melakukan Kunjungan Industri ke PT Bukit Asam (PTBA), Senin (1/7/2024).

Palembang, Sumselupdate.com – Dalam rangka melihat perkembangan penggunaan inovasi teknologi dalam industri lokal di Wilayah, Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melakukan Kunjungan Industri ke PT Bukit Asam (PTBA).

PTBA menjadi industri yang dikunjungi Kadiv Administrasi Rahmi Widhiyanti selaku Plh Kakanwil Kemenkumham Sumsel didampingi Kadiv Pelayanan hukum dan HAM, Ika Ahyani Kurniawati bersama tim DJKI.

Bacaan Lainnya

Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian dari program Paten One Stop Service di Provinsi Sumatera Selatan.

Dikatakan Kadiv Ika, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Kekayaan Intelektual maka perlu kolaborasi antar sektor termasuk Industri.

“Peran industri diperlukan dalam implementasi teknologi serta mengembangkan inovasi teknologi yang telah ada menjadi teknologi baru, dikarenakan industri memiliki sumber daya dan sarana yang memadai, ujar Ika Ahyani dalam kegiatan kunjungan industri Paten One Stop Service (POSS) yang dilaksanakan di Aula PT Bukit Asam pada Senin, 1 Juli 2024.

Dalam rangka melihat perkembangan penggunaan inovasi teknologi dalam industri lokal di Wilayah, Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melakukan Kunjungan Industri ke PT Bukit Asam (PTBA), Senin (1/7/2024).

Di sisi yang sama, Vice President Perencanaan dan Keamanan Teknologi Informasi PT Bukit Asam Rika Harlin juga memohon dukungan dan bantuan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk bisa mendukung PT Bukit Asam terkait dengan permohonan pendaftaran paten.

“Dalam kesempatan yang baik ini, kami juga akan mengembangkan beberapa inovasi yang ada di PT Bukit Asam sesuai syarat dan prosedur yang berlaku, sehingga nantinya inovasi tersebut dapat dipatenkan dan menjadi dasar dari bentuk regulasi yang kami penuhi,” jelas Rika.

Sementara Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya menyebut bicara tentang KI maka sangat berkaitan dengan Ide yang sudah diwujudkan dalam bentuk nyata yang menjadi Intagible Asset.

Menurut Dia, Paten merupakan salah satu bidang KI yang dapat dikatakan cukup rumit, waktu pelaksanaan 2 hari tidaklah cukup apabila kita berbicara tentang paten dan Kanwil Kemenkumham Sumsel yang merupakan perpanjangan tangan dari DJKI kemenkumham akan terus mendukung industri dan seluruh lapisan masyarakat dalam asistensi dan drafting paten.

Dengan adanya perjanjian TRIPs Tahun 1994, mewajibkan negara yang masuk dalam WTO (World Trade Organization) untuk memiliki dan mengatur sistem KI di negaranya.

Dalam kegiatan ini juga diserahkan Sertifikat Paten atas invensi terkait Sistem Informasi dan Aplikasi Perusahaan Penunjang Optimalisasi Produksi, Digitalisasi Pertambangan serta Peningkatan Produktifitas Perusahaan Berbasis Aplikasi Web dan Mobile.

Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi oleh Pemeriksa Paten Ahli Utama (Dr Zaenuddin) yang memaparkan Fakta bahwa Negara-negara yang memiliki Sumber Daya berbasis Kekayaan Intelektual (KI) jauh lebih makmur/kaya dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki Sumber Daya Alam, tetapi sedikit sekali kepemilikan Sumber Daya berbasis KI.

“Ketika memiliki invensi, Paten adalah hal pertama yang harus didaftarkan sebelum dilakukannya publikasi secara luas. Agar saat sudah terpublikasi hasil invensinya tersebut sudah terlindungi”, ucapnya.

Paten bersifat Novelti atau kebaharuan yang belum pernah ada di muka bumi, serta tahapannya dapat di aplikasikan oleh industri. Masyarakat juga dapat mencari dan memanfaatkan Informasi paten yang telah ada untuk dikembangkan menjadi inovasi baru.

Kegiatan dilanjutkan dengan visitasi Museum Batu Bara, mengenalkan sejarah perkembangan teknologi pertambangan batu bara dari masa kolonial Belanda, pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA) pada tahun 1950 sampai dengan saat ini bernama PTBA. (**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.