Prabowo Diharapkan Bisa Lakukan Pendekatan Baru Lebih Kontributif Terhadap Kemerdekaan Palestina

Penulis: - Kamis, 23 Mei 2024
Prabowo Diharapkan Bisa Lakukan Pendekatan Baru Lebih Kontributif Terhadap Kemerdekaan Palestina
Prabowo Diharapkan Bisa Lakukan Pendekatan Baru Lebih Kontributif Terhadap Kemerdekaan Palestina

Jakarta, Sumsupdate.com — Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, Indonesia perlu melakukan pendekatan baru memperjuangkan kemerdekaan Palestina, yakni mendorong masalah kemanusiaan.

“Masalah kemanusiaan inilah yang kemudian membakar semangat mahasiswa dan profesor Amerika Serikat (AS) mau berdiri tegak, meskipun dia menghadapi berbagai tantangan dan ditangkap polisi,” kata Hikmahanto, Rabu (22/5/2024).

Bacaan Lainnya

Dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Dunia Dukung Palestina di PBB: Israel dan Amerika Meradang’ yang ditayangkan dikanal YouTube Gelora TV itu, Hikmahanto meminta Indonesia tidak perlu malu-malu soal keberpihakan kepada Palestina.

“Amerika dan Israel sudah tahu posisi Indonesia, sehingga kita tidak perlu malu-malu lagi, karena Indonesia tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Karena Indonesia berpihak pada rakyat Palestina, berpihak pada kemanusiaan, ” tegasnya.

Menurut Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani ini, Indonesia harus terus membuat opini masalah kemanusiaan Palestina di Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB seperti yang sudah dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Sehingga dengan opini tersebut, diharapkan akan tercipta generasi baru yang mempunyai kesadaran masalah Palestina dari sisi kemanusian.

Dia berharap, mereka segera melakukan perubahan di lembaga tersebut, maupun di AS, Israel, Eropa, negara Islam dan belahan dunia lain.

“Jadi bukan mustahil, Indonesia akan memimpin 143 negara yang mendukung Palestina. Kita berharap Pak Prabowo di pemerintahan tidak sekedar mencari popularitas, tapi bisa membuat rakyat Palestina mendapatkan kembali tanahnya,” tandas Hikmahanto.

Hal senada disampaikan pengamat geopolitik Tengku Zulkifli Usman, narasumber lain dalam diskusi tersebut.

“Kita butuh pendekatan baru. Generasi baru pasti punya paradigma dan perspektif baru soal Palestina. Nah, sekarang yang terjadi secara global sudah positif, dan semangatnya perlu terus dijaga,” kata Tengku Zulkifli Usman.

TZU, sapaan akrab Tengku Zulkifli Usman menegaskan, apa yang terjadi sekarang di Palestina, bukan persoalan agama, tapi sudah menyangkut soal kemanusiaan, genosida dan pelanggaran HAM berat.

“Kita melihat pembunuhan anak-anak dan perempuan setiap hari yang dilakukan zionis Israel. Rakyat Palestina juga dibiarkan kelaparan ekstrem, digenosida. Israel telah melanggar hak-hak kemanusiaan rakyat Palestina,” tegasnya.

Dia yakin pemerintahan Prabowo Subianto akan melakukan pendekatan baru soal Palestina, melangkah lebih maju dan lebih kontributif, serta tidak hanya sebagai mediator.

“Kita nggak punya pilihan, Indonesia harus terus maju. Kalau lebih kuat, kita lebih kontributif, termasuk berkaitan dengan isu Palestina,” katanya.

Pengajar University Sains Islam Malaysia Dr Abdulrahman Ibrahim mengatakan, AS dan Israel adalah negara yang tidak menghormati demokrasi, sementara Palestina adalah negara yang mematuhi demokrasi.

“Sebagai orang Palestine kita hormat di PBB untuk menjadi ahli (anggota penuh), tapi kita masih terus berjuang, sehingga dapat kemerdekaan negera kita agar tidak diveto 5 negara,” kata Abdulrahman.

Palestina, kata dia, saat ini mendapatkan dukungan gen-Z seluruh dunia dan kampus terkenal di AS mendapatkan kemerdekaan.

“Gen Z saat ini yang berani melawan Amerika dan rezim Tel Aviv (Israel). Warga Amerika banyak yang cakap, kenapa cukai kita dibuat beli senjata untuk Israel,” katanya.

Karena itu, dia yakin pada akhirnya, AS akan mendukung kemerdekaan Palestina, seperti di Afghanistan, mereka kalah dari Taliban.

“Israel telah mengambil tanah Palestina. Kita orang Islam, orang Arab atau penyokong Palestine juga jangan terima Israel sebagai negara,” ujarnya.

Abdulrahman berharap negara Arab dan negara penyokong Palestina segera memutuskan hubungan diplomatik dan menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk Israel atau perusahaan penyokong Zionis Israel.(duk)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.