MPR: Aksi Bela Islam Terkait Kesenjangan Sosial

Kamis, 24 November 2016
Ketua MPR Zulkifli Hasan

Jakarta, Sumselupdate.com – Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, menilai aksi massa Bela Islam pada 4 Nopember lalu jika dicermati lebih lanjut ada kaitannya dengan ekspresi dari gejolak masyarakat karena persoalan kesenjangan sosial yang semakin tajam di tengah masyarakat Indonesia.

“Kegelisahan masyarakat tersebut mendapat momentum dari pernyataan Gubernur DKI Jakarta non aktif yang dalam pernyataannya menyinggung ayat Alquran,” ungkap Zulkifli Hasan pada Rapat Kerja Nasional II Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Ancol, Jakarta, Rabu (23/11) malam dikutip dari laman Republika.co.id.

Bacaan Lainnya

Menurut Zulkifli, sebagai Ketua MPR RI, dirinya melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI ke berbagai daerah dan berdialog dengan masyarakat setempat. Dari dialog dengan masyarakat di sejumlah daerah, dia mengetahui sebagian besar masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai petani dan nelayan, adalah petani penggarap dan buruh nelayan. “Mereka bekerja di lahan yang sempit dengan penghasilan yang minim,” katanya.

Berdasarkan data kepemilikan lahan dan pusaran ekonomi, kata dia, lebih dari 90 persen rakyat Indonesia hidup biasa dan menguasai perekonomian kurang dari 10 persen.
Sebaliknya, kurang dari 10 persen penduduk Indonesia, hidup kaya dan sangat kaya dengan menguasai perekonomian lebih dari 90 persen. “Hal ini menunjukkan kesenjangan sosial di Indonesia cukup tajam dan menimbulkan kecemburuan sosial dari penduduk mayoritas,” katanya.

Menurut Zulkifli, kegelisahan tersebut selama ini tidak mendapat saluran yang tepat. Pada kesempatan tersebut, Zulkifli juga menceritakan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sebelum partai tersebut mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk pilkada serentak tahun 2017.

Menurut Zulkifli, dirinya berusaha mengingatkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk mengusung calon dari kader PDI Perjuangan. “Saya pernah mengingatkan agar PDI Perjuangan mengusung kader sendiri. Kalau mengusung Ahok (panggilan Basuki Tjahaja Purnama), bicaranya kadang-kadang tidak terkontrol,” katanya. (adm3)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.