Baturaja, Sumselupdate.com – Satlantas Polres OKU kembali menggelar operasi penindakan tilang di depan Kantor Satlantas Polres OKU, pada Rabu (25/4/2018) pagi.
Walau sudah jelas ada pemberitahuan dilarang melawan arus di Jalan S Parman itu, namun masih banyak yang melanggar. Bahkan pantauan di lapangan, ada salah satu emak-emak membentak Kasat Lantas AKP Candra Kirana, SIK. Bukan hanya itu, ibu itu juga mengucapkan kata-kata tak sopan terhadap anggota.
“Jadi ngak bisa pak, ok makasih, saya ini trauma,” bentak Ibu itu sambil memukul meja di hadapan Kasat Lantas dan berlalu.
Diketahui ibu tersebut meminta untuk tidak ditilang, alasan karena dirinya sedang sakit. Padahal ibu tersebut sudah melanggar verboden.
Kapolres OKU, AKBP NK Widayana Sulandari melalui Kasat Lantas Polres OKU, AKP Candra Kirana, SIK, didampingi Kanit Patroli Aipda Andi mengaku aneh dengan perilaku pengguna jalan. Sudah ada spanduk peringatan, pihak polisi berdiri di jalan melakukan razia, masih ada juga pengguna jalan melakukan pelanggaran. Khususnya pelanggaran arus jalan verboden.
“Tuh, lihat masih ada saja yang melakukan pelangaran. Peringatan sudah ada, polisi sudah banyak di jalan, tapi masih ada saja yang melanggar. Bingung saya,” kata Kasat Lantas.
Padahal, kata AKP Candra denda pelanggaran ini bukan main-main. Sesuai Pasal 281 UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2019 denda Rp500 ribu. Namun karena kesepakatan bersama denda pelanggaran verbodenini ditetapkan Rp190 ribu.
“Mengapa kita lakukan razia di depan kantor, karena kita ingin melakukan penertiban lalulintas di depan kantor Lantas terlebih dahulu,” katanya.
Menyikapi perilaku Ibu itu, saat ditanya wartawan Kasat Lantas mengaku tetap akan menindak terhadap siapapun yang melanggar aturan, “Ya ibu itu tetap ditilang STNK. Ya kita tilang kita suruh bayar dendanya di Bank,” tegasnya.
Kanit Patroli, Aipda Andi menambahkan, pelanggaran verboden ini cukup banyak. Bahkan tercatat sehari ada lebih kurang 50 pelanggaran vorbooden perhari.
“Ini akan kita tertibkan terus. Sehingga lalulintas lebih aman dan nyaman. Ini bertahap kita lakukan,” katanya. (wid)