Latih Pekebun dan KUD, Upaya Tingkatkan Produksi 1,4 Juta Hektar Kebun Kelapa Sawit di Sumsel

Penulis: - Selasa, 4 Juni 2024
Foto bersama.

Palembang, sumselupdate.com – Untuk meningkatkan produksi kelapa sawit, para pekebun dinilai penting memiliki kemampuan manajemen dan administrasi keuangan.

Melihat dari sawit dan luasan kebun kelapa sawit di Sumatera Selatan (Sumsel) 1,4 juta hektar, dan sebagian besar mata pencaharian masyarakat dari kebun kelapa sawit, maka edukasi dinilai penting.

Bacaan Lainnya

Dengan pekebun, keluarga pekebun yang juga pengurus dan anggota Koperasi Unit Desa (KUD) kelapa sawit teredukasi, maka ini jadi salah satu upaya peningkatan produksi.

Trainer dan Dosen Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Dwi Rachmina M.Si, mengatakan para pekebun diajarkan membuat report seluruh aktivitas perkebunannya, yang nantinya bisa jadi evaluasi.

“Dari sini nantinya pekebun bisa melihat bagaimana pengelolaan kebunnya, pupuk, tenaga kerja, obat-obatan, dan termasuk untung atau tidak,” katanya disela pelatihan kepada 59 pekebun perwakilan Kabupaten Musi Banyuasin di Hotel Emilia, Selasa (4/6/2024).

Baca juga : Latih Pekebun dan KUD, Upaya Tingkatkan Produksi 1,4 Juta Hektar Kebun Kelapa Sawit di Sumsel

Menurutnya, tak hanya mengevaluasi hasil dari kegiatan perkebunan kelapa sawit, dari sisi bisnis yang dikelola oleh KUD dengan baik, berpengaruh pada meningkatnya produksi panen kelapa sawit.

“Tak hanya soal teknis memilah bibit, tapi pekebun juga harus paham manajemen dan administrasi keuangan,” katanya.

Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan, cara mengolah keuangan penting bagi pekebun untuk meminimalisir pengeluaran dana dan memaksimalkan pendapatan.

Baca juga : Dinilai Berhasil Terapkan Program PSR, KUD Barokah Jaya Panen Ribuan Ton Sawit

“Jika manajemen pekebun tidak baik, ini akan berdampak pada hasil produksi buah. Karena saat ini saja kontribusi total ekspor Rp640 triliun di 2023, diantaranya Rp440 triliun dari perkebunan dan diantaranya 80 persen dari kelapa sawit,” jelasnya.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Agus Darwa mengatakan, setelah dua kali dilakukan pelatihan, setidaknya ada 1.250 pekebun yang teredukasi.

Agus mengatakan, dengan luas kebun kelapa sawit di Indonesia 16,4 juta hektar, diantaranya total 1,4 juta hektar (termasuk milik masyarakat), artinya Sumsel menyumbang ekspor sekitar 10 persennya.

“Maka Sumsel sebagai penghasil sawit, sudah seharusnya pekebunnya teredukasi dengan baik,” katanya. (Iya)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.