Ketua DPR: Peran Keluarga Penting Agar Anak Tidak Terjerumus Perdagangan Orang

Rabu, 27 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani.

Jakarta, sumselupdate.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kasus prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur sebagai korban.

Menurut Puan  peran keluarga dan lingkungan penting agar anak tidak terjerumus dalam lingkaran perdagangan orang berbalut prostitusi.

Bacaan Lainnya

“Keluarga sangat berperan memberikan pengawasan memadai, ini mencakup mengetahui dengan siapa anak berinteraksi dan apa yang mereka lakukan di luar rumah,” kata Puan di Jakarta, Senin (25/9/2023).

“Selain itu di era gencarnya media sosial, menjadi tanggung jawab dan kontrol orang tua pada aktivitas online anak juga sangat penting,” tambah mantan Menko PMK itu.

Seperti diketahui, praktik prostitusi online dengan korban anak di bawah umur yang baru saja terjadi diungkap  jajaran Polda Metro Jaya. Melalui patroli sibernya, pihak kepolisian mengamankan seorang mucikari berinisial FEA yang diamankan di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat.

Modus yang digunakan FEA ialah menjajakan perempuan di bawah umur menggunakan media sosial. Anak-anak yang dijadikan korban diberikan tarif sekitar Rp1,5 juta hingga Rp8 juta untuk sekali kencan. Dari hasil itu, pelaku mendapatkan keuntungan sekitar Rp2 juta sampai Rp 4 juta.

Puan mengatakan, penguatan peran keluarga melindungi anak-anak  menjadi tanggung jawab Pemerintah. Mulai dari edukasi, sosialisasi, hingga regulasi khususnya terkait penggunaan media sosial.

“Bagaimana Pemerintah turut andil memberikan literasi yang baik bagi orang tua di tengah era kemajuan teknologi ini. Karena Negara punya tanggung jawab terhadap generasi muda bangsa, yang tidak terlepas dari peran keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ujar Puan.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini pun menekankan, Pemerintah perlu memperdalam program-program berkaitan dengan ketahanan keluarga. Puan menilai, perlu ada program layanan konseling keluarga bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan.

“Orang tua harus mendengarkan perasaan dan kekhawatiran anak-anak  tanpa menghakimi. Tapi terkadang, orang tua kerap kesulitan menjalin komunikasi dengan anak karena beberapa alasan. Pemerintah dapat memfasilitasi dengan program konseling keluarga,” tuturnya.

Dikatakan, keterbukaan komunikasi dapat memudahkan anak menceritakan hal-hal yang dialami serta  dapat memberikan anak-anak kepercayaan diri untuk berbicara tentang pengalaman atau tekanan.

“Dukungan dari lingkungan pendidikan juga diperlukan. Baik pendidikan konvensional seperti di sekolah, atau lingkungan pendidikan agama dan support  lain,” tutur Puan.

Bukan hanya itu, pendidikan seksual dari keluarga dan lingkungan terdekat juga dipandang penting untuk dimiliki anak. Dengan memiliki informasi yang tepat dan sehat tentang pendidikan seksual dapat mencegah perbuatan tercela.

“Orang tua harus memberikan informasi yang akurat dan mendukung diskusi seputar seksualitas dengan pendekatan yang sesuai dengan usia anak. Sehingga anak akan merasa lebih berwawasan dalam hal seksual sehingga tidak mudah dirayu  masuk ke dalam lingkaran prostitusi,”tegasnya. (duk)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.