Kasus Covid-19 di Pagaralam Meroket, Warga Mulai  Cemas

Sabtu, 24 Juli 2021
Kapolres datangi warga yang masih nekat gelar resepsi saat kasus Covid-19 alami peningkatan.

Laporan: Novrico Saputra

Pagaralam, Sumselupdate.com – Kasus terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Pagaralam mengalami peningkatan.

Hal itu disampaikan Kabid P2P Dinkes Kota Pagaralam Suwirman, Sabtu (24/7/2021). Diungkapkannya, jika per 23 Juli 2021, P2P Dinas Kesehatan Pagaralam telah mendata, ada 51 orang penambahan kasus Covid-19 baru, dan 13 orang meninggal dunia dengan pemakaman secara protokol yang sangat ketat.

Terjadinya penambahan 51 kasus ini, sangat mengejutkan karena selama ini penyebaran Covid-19 dalam 1,5 tahun terakhir di Pagaralam cukup terkendali.

Advertisements

“Penambahan kasus baru paling banyak terjadi di Kecamatan Pagaralam Selatan, sebanyak 28 kasus. Lalu dari Kecamatan Pagaralam Utara sebanyak 12 kasus, Kecamatan Dempo Utara ada 4 kasus, Kecamatan Dempo Tengah 5 kasus, Kecamatan Dempo Selatan 2 kasus,” jelasnya.

Masih kata Suwirman, penambahan jumlah terpapar Covid-19 dan jumlah meninggal dunia yang juga bertambah, membuat resah sebagian besar warga Pagaralam.

Mereka mulai mempertanyakan langkah pemerintah daerah yang masih lamban dalam melakukan upaya menghentikan mata rantai penyebaran Covid-19.

Seperti yang disampaikan Amirudin, warga Curup Jare, Kecamatan Pagaralam Utara, kepada awak media saat disela vaksin serentak di Puskesmas Perandonan, PAU, Sabtu (24/7/2021). Dikatakannya, jika ia bersama keluarga mulai khawatir dengan kondisi Covid-19 saat ini di Pagaralam, apalagi banyak yang menjadi korban dari virus ini.

“Kami ingin Pemerintah Kota Pagaralam dan jajarannya melakukan langkah nyata  untuk segera melakukan langkah tegas menghentikan sementara resepsi pernikahan yang cenderung memang tidak patuhi prokes dan berkerumun,” ucapnya.

Senada, Leni  (37 Th) dengan logat Besemah dia menuturkan “Tentra,polisi, nga Pol PP sesekali bubarkan jeme sedekah nek dide prokes make keruan ame kuruna ni nyate kane hoax (TNI, Polri, dan Satpol PP agar membubarkan kerumunan sedekah yang tidak prokes agar masyarakat paham bahayanya Covid-19”.

Masih dihari yang sama dan tempat berbeda, video viral di Desa Talang Bedug, Kecamatan Dempo Utara. Kapolres Pagaralam Akbp Dolly Gumara, S.IK melakukan sidak disalah satu tempat resepsi pernikahan (hajatan) yang ramai.

Kepada tamu undangan dan tuan rumah, Kapolres menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan atas kedatangannya bersama anggota.

Tapi ia menegaskan jika tujuan mereka baik, untuk menyelamatkan warga yang ada di tempat resepsi.

“Dalam satu minggu ini kasus Covid-19 ada penambahan 51 orang dan 13 orang meninggal. Walaupun sudah pakai masker dan cuci tangan, tetapi tidak menjaga jarak percuma, karena akan menempel lalu menularkan kepada orangtua kita dan akhirnya meninggal dunia,” tambah Kapolres.

“Atas nama hukum dan undang-undang, ini teguran terakhir!, saya akan bubarkan apabila tidak mematuhi prokes yang telah dituangkan di dalam surat pernyataan tuan rumah” tegas Dolly. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.