Cantika, Karateka asal Lubuklinggau yang Berlabel Internasional

Senin, 21 Oktober 2019
Cantika Julita Sari.

Lubuklinggau, Sumselupdate.com – Cantika Julita Sari (15) menjadi atlet merupakan salah satu atlet karate Nasional. Gadis remaja warga Jalan Amula Rahayu, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II ini berhasil meraih berbagai prestasi membanggakan.

Berbagai macam prestasi sudah diraihnya diantaranya, juara 2 Kapolres, Juara 2 Walikota Cup, juara 3 Piala Pangdam Sriwijaya, Juara Piala Abdul Aziz. Kemudian juara 1 Open Turnamen Banyuasin, lalu baru-baru ini Cantika berhasil meraih juara 3 Kejuaraan Nasional BKC Internasional Championship se-Asia Tenggara di Batam.

Bacaan Lainnya

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku kesukaannya terhadap olahraga bela diri ini bermula dari hobbynya menontot film-film action saat di rumah. “Dari kelas 4 SD sudah hobby dengan berbau kekerasan, ditambah saat di rumah sering nonton film bela diri dan MMA,” kata siswi kelas X SMAN 6 Lubuklinggau ini.

Didampingi Agustus Nizar, Kepala SMAN 6 Lubuklinggau, dia menuturkan, mantap memilih olahraga karate, meski sempat beberapa kali mencoba berbagai macam olahraga beladiri lainnya.

“Dulu awalnya ikut latihan cabang olahraga lain, baru-beberapa kali latihan karena tidak ada kecocokan pindah-pindah, akhirnya diajak ikut karate dan ternyata cocok,” ujar siswi bercita-cita jadi Polwan ini.

Anak sopir angkot ini megatakan, usahanya menjadi seorang atlet pun tak mudah. Beberapa kali orang tuanya menyuruhnya untuk berhenti berlatih dan menjadi anak rumahan.

“Awalnya tidak ada dukungan sama sekali, malahan di rumah selalu dikata-katain, mereka bilang berentilah, jadilah cewek nian jangan jadi cewek jadi -jadian,” canda pemegang sabuk hitam dan 1 ini.

Bahkan sehabis mengikuti kejuaraan dan berhasil menyabet juara, Cantika tak pernah diberi apresiasi oleh ayahnya, ia malah dimarahi dan disuruh selalu giat berlatih. “Pernah pulang ikut kejuaraan dapat juara 3, saat dijemput ayah bilang tendangan dak lurus kok dapat juara. Tapi mungkin itu cara ayah mendukung supaya latihan terus,” ungkapnya.

Akhirnya dukungan penuh datang dari ayah dan ibunya waktu ia mengatakan akan mengikuti kejuaraan Nasional BKC Internasional Championship se-Asia Tenggara di Batam.

“Saat itu baru dapat dukungan penuh dari keluarga dan pihak sekolah. Seperti bapak kepala sekolah memberi support supaya dapat juara, Alhamdulillah dapat juara 3,” ujarnya. (and)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait