Anggota Komisi I DPR: Pembobolan PDN Peristiwa Tragis, Miris dan Ironis

Penulis: - Jumat, 28 Juni 2024
Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin.

Jakarta, Sumselupdate.com – Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin menyatakan pembobolan Pusat Data Nasional (PDN) oleh peretas adalah peristiwa tragis, miris dan ironis.

Pasalnya, PDN memiliki fungsi  sangat strategis,  melindungi kedaulatan data nasional dan melindungi data pribadi.

Bacaan Lainnya

“Tapi semua di-hack dan kemudian semua tergopoh-gopoh (berbenah). What’s wrong with this?,” ujar Nurul dalam Rapat Kerja Komisi I dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), di Ruang Rapat Kerja Komisi I, di Gedung  DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar itu juga menyoroti adanya permintaan uang tebusan  8 juta dolar AS atau Rp131 miliar yang digadang-gadang agar dapat membuka file yang terenkripsi tersebut.

“Pertanyaanya siapa yang meminta tebusan? dan Bapak harus bayar kemana? Pelakunya siapa? pertanyaan berikutnya apakah pelakunya ada indikasi dari internal? Apakah mereka yang menjual teknologi karena teknologinya ingin dibeli? Atau pelakunya bisa jadi orang yang marah karena usaha judi onlinenya diganggu oleh Bapak misalnya, apakah mereka yang marah?,” tanya Nurul.

Dia juga  mempertanyakan pertanggungjawaban fasilitas data backup yang telah disediakan  PT Lintasarta maupun PT Telkom di PDN.

“Apakah atas ketidakmampuan mereka memenuhi service level agreement itu? Tanggung jawab mereka di mana? Pasti ada kontrak gitu ya. kemudian seberapa besar kerugian finansial dan non finansial dari perkara ini?,” tegasnya. (**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.