Tersinggung Diajak ‘Gituan’ Pengakuan Pelaku Habisi Nyawa Yoppy

Rabu, 24 Februari 2016
Dua tersangka pembunuh Yoppy Novrianto, Branch Operation Manager Bank Mandiri menjalani pemeriksaan di Polres OKU Baturaja, Rabu (24/2).

Baturaja, Sumselupdate,com -Misteri penyebab kematian Yoppy Novrianto (35) Branch Operation Manager Bank Mandiri Cabang Baturaja tampaknya terus menemui titik terang.

Pengakuan mengejutkan dilontarkan salah satu tersangka MA, di mana saat ditanya wartawan MA mengaku tersinggung dengan perkataan dan perbuatan korban. MA mengenal Yoppy dari temannya S warga Lubai, Kabupaten Muaraenim yang saat ini masih buron.

Pada Minggu (21/2) lalu, perkenalan pertamanya dengan Yoppy. Saat itu Yoppy menghubungi S untuk jalan-jalan.

“Saya diajak teman saya S. Saya dan S, ketemuan dengan Yoppy di Pasar Atas Baturaja. Kami sempat keliling-keliling di Kota Baturaja. Di dalam mobil, korban meraba-raba dan pencet-pencet kemaluan saya. Kemudian buka resleting saya, dan (maaf) mengoral. Dia marah, karena punya saya nggak keluar-keluar. Saya jawab jangan seenaknya kamu,” ceritanya.

Advertisements

Dari situlah kata dia, peristiwa itu terjadi, Ia langsung menjerat leher korban, dengan menggunakan timing belt mobil yang ada di dalam mobil korban.

“Korban sempat berontak dan langsung menghentikan mobilnya. Setelah itu baru meninggal,” katanya.

Menyadari hal itu, ia berdua S langsung menelepon teman R (15) pelajar SMK yang sama-sama diamankan polisi dan A (16) pelajar (masih buron,red).

“Mereka berdua kami minta untuk mengubur korban. Setelah itu kami pulang ke rumah bibik di Batumarta. Mobil korban dibawa teman kami berinisial S ke hutan untuk disembunyikan,” ceritanya.

Sebelumnya informasi dari pihak kepolisian, bahwa pada hari Minggu (21/2), sekira pukul 11.00 kedua pelaku bertemu dengan korban di pasar atas Baturaja.

Kemudian korban mengajak kedua pelaku untuk berjalan-jalan dan mengajari pelaku menyetir mobil. Sewaktu di halaman GOR Baturaja, korban memegang alat vital pelaku MA, tetapi pelaku berontak.

Terus, korban mengajak ke SPBU UB dan mengajak korban untuk berhubungan, akan tetapi pelaku MA menolaknya lagi. Sampai di Jalinsum korban mengulangi lagi perbuatannya, yakni membujuk pelaku berhubungan.

Lalu pelaku dan korban ke jalan cor beton Kurup. Korban memegang alat vital pelaku kembali. Kemudian pelaku mengambil karet fan belt dan mengikatnya ke leher korban dengan dibantu temannya S.

Melihat korban tewas, pelaku MA menghubungi A dan R (DPO), untuk bertemuan di Kurup pukul 03.00. Sekitar pukul 18.00, korban bersama 4 pelaku dengan mengendarai mobil korban di bawa ke Desa Lubai Persada dan mengubur korban di galian bekas alat berat.

Kemudian keempat pelaku kembali ke rumah korban sekitar jam 21.00 , mengambil barang korban berupa jam tangan, Charger dan power bank.

Sekitar pukul 23.00, pelaku MA, R dan S (DPO) ke Batumarta pakai mobil korban. Kemudian pelaku kembali ke Baturaja dan meninggalkan mobil korban di ds Karang Sari Baturaja Timur.

Sebelumnya, Kapolres OKU AKBP Dover C Lumban Gaol didampingi Kanit Pidum, Iptu Novel mengatakan, masih akan mendalami motif kasus ini.

Ketika disinggung wartawan mengenai dugaan perbuatan tidak senonoh yang dilakukan korban pada pelaku (tersangka), Kapolres juga enggan memberi jawaban pasti.

“Kasus ini masih kita dalami. Untuk motif kita masih dalami,” ucap Dover. (yan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.