Satu dari Tiga Pelaku Pembunuhan Juru Parkir Dibekuk Petugas

Senin, 23 Oktober 2017
Gelar perkara tersangka pembunuhan Kadir diduga perebutan lahan parkir,Senin (23/10/2017).

Palembang, Sumselupdate.com – Satu dari tiga pembunuh Abdul Kadir Zailani (37), juru parkir di Jalan Kapten A Rivai, Lorong Nilam tepatnya di belakang TransMart Palembang, berhasil ditangkap aparat Polsek Ilir Barat I, Minggu (23/10/2017), sekitar pukul 23.00 atau sembilan jam sejak peristiwa berdarah tersebut terjadi.

Lima mobil yang berisikan belasan reserse meringkus Mul Saputra (38) saat sedang berjalan di kawasan Pasar 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil.

Penangkapan Mul didapat dari keterangan saksi kunci yakni seorang pemilik warung yang menyaksikan kejadian dibunuhnya korban tepat di depan warungnya.

Daari penangkapan itu, petugas menyita  barang bukti sandal hotel bernoda darah milik tersangka yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

Advertisements

Sementara dua tersangka lainnya yakni IW dan TM masih buron dan dalam pengejaran aparat.

Tersangka Mul mengaku, awal permasalahan muncul saat dirinya bentrok dengan kakak korban bernama Said. Dikatakan Mul, satu jam sebelum kejadian dirinya ditebas menggunakan parang oleh Said tak jauh dari lokasi kejadian.

“Saya lagi berdiri, tiba-tiba Said mendekat dan langsung menebas saya. Kena di tangan kanan saya hingga luka. Dari situ saya pulang dan memberitahu adik saya IW dan adik ipar saya TM akan kejadian tersebut,” ujar warga Jalan Radial, Lorog Bungur, RT19/6, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil ini saat gelar perkara, Senin (23/10/2017).

Mul, IW, dan TM pun mengambil pisau dan menunggui Said di TKP. Namun Said tak kunjung muncul. Naas saat tengah menunggu dDatanglah korban Kadir yang tak mengetahui duduk permasalahan.

Melihat adik kandung Said muncul, darah ketiga tersangka langsung mendidih. Ketiganya pun sepakat menghabisi nyawa korban.

Korban ditusuk namun masih bisa mengelak. Namun ketiga tersangka kian bernafsu hingga tubuh korban kemudian roboh ke tanah setelah tujuh luka tusukan menghujani tubuh korban.

Hasil otopis sementara petugas medis, korban menderita luka tikaman di bagian leher, belakang wajah bagian kiri, belikat belakang kanan dan kiri, telinga, dan bahu.

Pemilik warung yang menyaksikan kejadian tersebut kemudian menjerit sehingga para pelaku melarikan diri.

Tersangka Mul yang kesehariannya menjadi juru parkir di samping Palembang Square Mall ini pun mengatakan, motifnya melakukan penganiayaan yang berujung tewasnya korban dilatarbelakangi dendam lantaran kakak korban sudah melukainya.

“Kalau soal rebutan lahan parkir saya kurang tahu masalahnya, adik saya IW yang lebih tahu,” kilah pria yang pernah ditahan selama empat tahun karena kasus penganiayaan tersebut.

Sementara itu Kapolsek Ilir Barat I Kompol Handoko Sanjaya berujar, satu tersangka berhasil ditangkap sementara dua lainnya masih buron. Dirinya pun membenarkan bahwa adanya rebutan lahan parkir di belakang mal yang baru diresmikam tersebut.

“Tersangka dan korban sama-sama ingin menguasai lahan parkir di kawasan tersebut sehingga terjadi bentrok,” ujarnya.

Handoko pun mengungkapkan, sebenarnya tersangka bersama komplotannya yang masih satu keluarga tersebut hendak mengincar kakak korban.

Namun kakak korban tidak ditemukan dan hanya ada korban di TKP, sehingga mengalihkan sasaran kepada korban.

“Yang mengeksekusi korban adalah pelaku IW yang masih buron. Saat ini kami masih mengejar tersangka dan mengembangkan penyelidikan,” ujarnya.

Tersangka Mul dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan diancam dengan hukuman diatas 10 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, Abdul Kadir Zailani, warga Jalan Cempako Dalam, Lorong Masjid Ikmal, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, tewas mengenaskan pasca-dikeroyok sekelompok orang di Jalan A Rivai, Lorong Nilam, tepatnya di samping Kantor pos, tepat dibelakang TransMart Palembang, Minggu (22/10), sekitar pukul 14.00.

Korban sempat dilarikan ke RS AK Gani untuk mendapatkan pertolongan medis, namun meregang nyawa karena banyak kehabisan darah di perjalanan. (tra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.