Protes Resolusi Dewan Keamanan, Israel Hentikan Pendanaan ke PBB

Senin, 26 Desember 2016
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu

Tel Aviv, Sumselupdate.com – Pemerintah Israel melancarkan tindakan balasan setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan resolusi yang mendesak penghentian pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Marah karena keputusan Dewan Keamanan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan pemerintahannya menghentikan pendanaan kepada 5 lembaga PBB.

Dalam pidato televisi dikutip dari laman Kompas.com, Sabtu (24/12/2016), Netanyahu mengatakan bahwa pemerintahnya sekarang menahan hampir 8 juta dollar AS dana bagi lembaga-lembaga PBB yang tidak disebut namanya. Ia mengatakan, masih ada lagi yang akan dilakukan tanpa menjelaskan lebih jauh.

Netanyahu mengatakan, ia telah memerintahkan Kementerian Luar Negerinya untuk meninjau kembali dalam waktu satu bulan semua kegiatan Israel dengan badan dunia itu, termasuk semua pendanaan dan kehadiran wakil-wakil PBB di wilayahnya.

Pada rapat kabinet, Minggu (25/12/2016), Netanyahu mengatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat telah sependapat selama puluhan tahun bahwa Dewan Keamanan PBB bukan tempat untuk menyelesaikan masalah perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Namun, resolusi mengenai penghentian pembangunan pemukiman Israel disetujui oleh Dewan Keamanan PBB pada Jumat setelah Amerika Serikat memilih abstain dan tidak memveto resolusi itu.

Netanyahu menyebut abstain-nya Amerika dan resolusi itu sendiri sebagai langkah memalukan dan mengatakan pemerintahannya tidak akan memperdulikan isi resolusi itu. Ia juga memanggil pulang duta besar Israel di Selandia Baru dan Senegal, dua dari empat sponsor resolusi itu, dan menghentikan program bantuan Israel bagi Negara Afrika Barat tersebut.

Meski demikian, Netanyahu mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan “sahabat-sahabat” Israel di Amerika Serikat, seperti anggota Partai Republik dan Demokrat yang memahami hal tersebut.

Ia mengatakan sangat menunggu sahabat-sahabat tersebut dan pemerintahan baru di bawah Donald Trump yang akan dilantik tanggal 20 Januari 2017. (adm3)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.