Palembang, Sumselupdate.com – Manajemen Sriwijaya FC menggelar acara nonton bareng pertandingan babak delapan besar Piala Presiden 2018 yang mempertemukan Laskar Wong Kito dengan Arema FC di Teras Kafe, Hotel Swarna Dwipa, Palembang, Minggu (4/2/2018) malam.
Ratusan pendukung setia Sriwijaya FC mulai dari kelompok suporter, komunitas, masyarakat menyemarakkan nobar yang turut dihadiri Presiden Klub, H Dodi Reza Alex, Komisaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, H Muddai Madang, Direktur Kompetisi Augie Bunyamin, dan Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid.
Hadir juga empat orang pemain Sriwijaya FC, Samuel Simanjuntak, M Rafif, Dickri Yusron, dan Berri Rahmada. Selain itu, titik nobar juga dijumpai di Kafe SFC dan Rusun Ilir Barat yang dihadiri Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.
Dalam sambutannya di nobar Hotel Swarna Dwipa, Dodi Reza Alex mengatakan, manajemen klub berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC sebagai klub papan atas Tanah Air.
“Manajemen berharap kerja keras kami ini juga mendapat dukungan dan doa dari masyarakat Sumatera Selatan,” kata dia.
Dodi mengatakan pada musim ini Sriwijaya FC mengusung target menjadi juara dari dua kompetisi yang diikuti yakni Liga 1 dan Piala Indonesia.
Setelah Piala Presiden, Sriwijaya FC akan mengikuti ajang pra-musim Piala Gubernur Kaltim pada 18-24 Februari untuk mematangkan kesiapan tim di Liga 1.
“Piala Presiden ini bukan target kami, tapi tentunya kami berharap tim juga mendapatkan hasil terbaik di ajang ini,” ujar Dodi.
Sriwijaya FC melakukan persiapan lebih awal dibandingkan tim-tim kontestan Liga 1 musim ini untuk mencapai target juara dengan berlaga di dua kompetisi sekaligus yakni Liga 1 dan Piala Copa Indonesia.
Dimulai dengan memboyong pelatih juara Rahmad Darmawan dari T-Team Malaysia, menggelar latihan perdana pada 4 Desember 2017, hingga mendatangkan sejumlah pemain bintang syarat pengalaman.
Tak terhenti di situ, di saat tim-tim Liga 1 masih sibuk di bursa transfer, Sriwijaya FC sudah merampungkan buruannya di saat Piala Presiden mulai digelar.
Perubahan hingga 90 persen pada komposisi pemain dengan melakukan cuci gudang pada musim ini dipandang menjadi strategi jitu untuk menjadi yang terbaik di Liga Indonesia. (tra)
