MUI: Akan Ada Musyawarah Bahas Rekrutmen Dai

Rabu, 23 Mei 2018

Jakarta, Sumselupdate.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama akan melakukan musyawarah terkait rekrutmen dai atau mubalig. Musyawarah diadakan dengan pengurus dakwah organisasi kemasyarakatan Islam, perguruan tinggi, dan praktisi dakwah.

“Dalam waktu dekat akan diadakan musyawarah dengan pengurus dakwah organisasi kemasyarakatan Islam, perguruan tinggi, dan praktisi dakwah untuk menyempurnakan sistem rekrutmen para dai yang akan distandardisasi dan direkomendasi oleh MUI dan didata di Kemenag,” ujar Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat KH Cholil Nafis dalam keterangan tertulis, Selasa (22/5/2018) seperti dikutip dari laman detikcom.

Cholil mengatakan prinsip rekrutmen tersebut adalah praktisi dakwah yang kompeten ilmu agamanya, punya wawasan dan komitmen kebangsaan, serta berakhlak mulia. Pendakwah yang dipandang sesuai dengan prinsip tersebut akan diberi rekomendasi oleh MUI.

“Kecuali orang-orang yang memang tak mau direkomendasi,” kata Cholil.

Advertisements

Sebelumnya, Cholil mengatakan yang dimaksud dai atau mubalig yang direkomendasikan oleh Kemenag lebih banyak konotasinya pada ustaz yang ceramah di depan umum. Kemenag juga telah merekomendasikan 200 nama yang baik untuk diundang untuk kegiatan tablig.

“Lalu bagaimana dengan orang yang namanya tak tertulis? Hasil paparan Bapak Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dalam pertemuan dengan MUI tadi pagi, bahwa 200 nama itu bukan final, itu hanya daftar mubalig terekomendasi sementara. Dan akan terus bertambah secara dinamis sesuai usulan dan perkembangan,” jelas Cholil.

Menag Lukman dan Ma’ruf Amin pada pertemuan Selasa (22/5) pagi tadi sudah menyepakati pentingnya standardisasi dai atau mubalig. Yaitu merekomendasikan dai-dari atau mubalig yang dianggap kompeten di bidang ilmu agama Islam, memiliki wawasan dan komitmen kebangsaan, serta berakhlak mulia.

“Ke depan akan dilakukan standardisasi dai oleh MUI yang kemudian daftar nama-nama itu akan didata di Kemenag. Jadi pengajuan rekomendasi dai akan diproses dan ditetapkan oleh MUI kemudian diumumkan melalui data Kemenag. Tingkatan dan rekomendasinya pun akan dinamis sesuai dengan struktur kepengurusan di pusat dan daerah,” imbuhnya.

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama akan melakukan musyawarah terkait rekrutmen dai atau mubalig. Musyawarah diadakan dengan pengurus dakwah organisasi kemasyarakatan Islam, perguruan tinggi, dan praktisi dakwah.

“Dalam waktu dekat akan diadakan musyawarah dengan pengurus dakwah organisasi kemasyarakatan Islam, perguruan tinggi, dan praktisi dakwah untuk menyempurnakan sistem rekrutmen para dai yang akan distandardisasi dan direkomendasi oleh MUI dan didata di Kemenag,” ujar Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat KH Cholil Nafis dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Selasa (22/5/2018).

Baca juga: ICMI Minta Kemenag Buat Database Dakwah, Bukan Daftar Mubalig

Cholil mengatakan prinsip rekrutmen tersebut adalah praktisi dakwah yang kompeten ilmu agamanya, punya wawasan dan komitmen kebangsaan, serta berakhlak mulia. Pendakwah yang dipandang sesuai dengan prinsip tersebut akan diberi rekomendasi oleh MUI.

“Kecuali orang-orang yang memang tak mau direkomendasi,” kata Cholil.

Baca juga: MUI: Penceramah Direkomendasi Harus Penuhi 3 Unsur Ini

MUI: Akan Ada Musyawarah Bahas Rekruitmen DaiMenag Lukman Hakim Saifuddin bertemu dengan Ketum MUI KH Ma’ruf Amin. (Foto: dok. Istimewa)
Sebelumnya, Cholil mengatakan yang dimaksud dai atau mubalig yang direkomendasikan oleh Kemenag lebih banyak konotasinya pada ustaz yang ceramah di depan umum. Kemenag juga telah merekomendasikan 200 nama yang baik untuk diundang untuk kegiatan tablig.

“Lalu bagaimana dengan orang yang namanya tak tertulis? Hasil paparan Bapak Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dalam pertemuan dengan MUI tadi pagi, bahwa 200 nama itu bukan final, itu hanya daftar mubalig terekomendasi sementara. Dan akan terus bertambah secara dinamis sesuai usulan dan perkembangan,” jelas Cholil.

Baca juga: MUI: Abdul Somad Tolak Tawaran Kemenag Masuk 200 Mubalig

Menag Lukman dan Ma’ruf Amin pada pertemuan Selasa (22/5) pagi tadi sudah menyepakati pentingnya standardisasi dai atau mubalig. Yaitu merekomendasikan dai-dari atau mubalig yang dianggap kompeten di bidang ilmu agama Islam, memiliki wawasan dan komitmen kebangsaan, serta berakhlak mulia.

“Ke depan akan dilakukan standardisasi dai oleh MUI yang kemudian daftar nama-nama itu akan didata di Kemenag. Jadi pengajuan rekomendasi dai akan diproses dan ditetapkan oleh MUI kemudian diumumkan melalui data Kemenag. Tingkatan dan rekomendasinya pun akan dinamis sesuai dengan struktur kepengurusan di pusat dan daerah,” imbuhnya. (adm3/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.