Miliki 1.000 Foto Pornografi Anak, Pria Adelaide Dipenjara 4 Tahun

Selasa, 23 Januari 2018
Ilustrasi

Adeleide, Sumselupdate.com – Seorang pria Adelaide yang ditangkap dalam penyelidikan internasional atas eksploitasi anak telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena mengunggah foto dan video kekerasan seksual yang mengerikan.

John Ian Goodchild, 31 tahun, mengaku bersalah atas enam tuduhan kepemilikan dan penyebaran materi eksploitasi anak.

Seperti dikutip dari detikcom, Kepolisian Federal Australia (AFP) dan Unit Investigasi Kejahatan Khusus di Kepolisian Australia Selatan telah memantau percakapan Goodchild di aplikasi pesan teks seluler.

Goodchild menarik perhatian polisi selama penyelidikan internasional yang lebih besar yang melibatkan pihak berwenang dari sejumlah negara.

Advertisements

Ia terdeteksi bercakap-cakap di ruang percakapan daring yang bernama ‘Hardcore’ dan ‘Paedo Porn Rules’ dengan nama pengguna ‘naughtytaboo1’.

Polisi menggerebek rumahnya di wilayah Salisbury Utara pada bulan November 2016 di mana mereka menyita komputer dan beberapa perangkat keras yang berisi lebih dari 1.000 gambar dan 142 video.

Dalam menjatuhkan hukuman tersebut, Hakim Pengadilan Negeri Julie McIntyre mengatakan bahwa foto dan video tersebut berasal dari anak-anak berusia sekitar tujuh, delapan dan sembilan tahun.

“Beberapa gambar sangat mengganggu, menunjukkan anak-anak menjadi sasaran pelecehan paling kejam,” sebutnya.

“Trauma fisik dan psikologis yang ditimbulkan pada anak-anak malang itu hanya bisa dibayangkan.”

Foto gambarkan sadisme

Pengadilan mengungkap, isi gambar dan video itu diklasifikasikan dalam dua kategori materi eksploitasi anak yang paling serius dan beberapa di antaranya menggambarkan sadisme, perilaku binatang, penghinaan atau pelecehan anak.”

“Kategori dari lima video yang saya saksikan sangat mengerikan, ini melibatkan seorang gadis muda yang sangat tertekan yang menjadi sasaran bentuk penyalahgunaan yang paling kejam,” kata Hakim McIntyre.

“Semua materi yang saya lihat merendahkan, merrusak dan menyedihkan.”

Hakim McIntyre memberlakukan masa pembebasan bersyarat dua tahun. Ia mengatakan bahwa pelanggaran tersebut terlalu serius untuk mempertimbangkan hukuman penjara atau penahanan rumah. (adm3/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.