Jakarta, Sumselupdate.com – Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebut sudah ada 561 kasus difteri selama 2017. Di antara jumlah itu, 32 orang berakhir dengan kematian.
“Angka akumulatif tahun 2017 sampai November sudah terjadi 561 kasus dengan 32 kematian di 20 provinsi,” kata Nila, Senin (11/12/2017).
Nila mengatakan difteri awalnya berupa demam yang dialami pasien. Demam tersebut diikuti dengan timbulnya selaput di kerongkongan.
“Sebenarnya tidak terlalu tinggi, 38 derajat, tapi yang terjadi adalah timbulnya selaput di kerongkongan yang menyebabkan kerongkongan tertutup dan tidak bisa bernafas. Bakteri ini akan menyebabkan gangguan jantung dan syaraf yang membuat lemahnya otot-otot,” paparnya.
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan penelitian kenapa terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di sejumlah wilayah. Hasilnya KLB itu disebabkan karena pasien tidak diimunisasi.
“Kemudian kita teliti kenapa begini, salah satunya adalah tidak diimunisasi anak tersebut, atau imunisasinya tidak lengkap,” imbuhnya, seperti dikutip dari detik.com. (pto)