KPU Muaraenim: Lima Menit di Bilik Suara Pengaruhi Nasib Daerah Lima Tahun

Minggu, 29 Oktober 2017
Peserta Gerak Jalan Sadar Pemilihan Serentak 2018 di Lapangan Merdeka, Kabupaten Muaraenim, Minggu (29/10/2017).

Muaraenim, Sumselupdate.com – Ratusan masyarakat Muaraenim mengikuti gerak jalan sadar pemilihan serentak 2018 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muaraenim yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Minggu (29/10/2017).

Ketua KPU Muaraenim, Rohani, dalam sambutannya mengatakan, pilkada merupakan perwujudan demokrasi di tingkat lokal. Pilkada serentak 2018 merupakan gelombang ketiga yang diikuti 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota.

“Karena pilkada serentak ini beriringan dengan Pemilu 2019, maka suhu politik akan lebih hangat dibanding pemilihan serentak tahun 2015 dan 2017. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pemilu di semua tingkatan harus mengelola setiap tahap secara profesional dan berintegritas serta memberikan pelayanan yang adil dan setara kepada semua peserta pemilu,” ujar Rohani.

Selain melayani peserta pemilihan, ujar Rohani, tugas peting penyelenggara pemilu adalah melayani pemilih agar dapat menunaikan hak konstitusional secara rasional, cerdas, mandiri, dan penuh tanggung jawab.

Advertisements

“Karena pilkada serentak merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat du tingkat provinsi dan kabupaten/kota, jadi jangan sampai pelaksanaannya diciderai oleh aspek-aspek prosedural dan teknis yang tidak dikelola secara profesional dan bertanggung jawab,” tegasnya.

Untuk mendapatkan pemimpin yang kompeten dan bertanggung jawab untuk urusan publik, tambah Rohani, maka pelayanan pemilih tidak hanya pada pemungutan suara.

Pemilih, kata Rohani, juga harus menjiwai tahapan pemilihan, membutuhkan informasi dan sosialisasi serta pendidikan kepemiluan untuk membangun kapasitas pemilih.

“Tanpa kapasitas yang memadai, pemilih dapat saja dibelokkan oleh-aspek-aspek yang artifisial seperti primordialisme, informasi yang bersifat bohong atau hoax dan politik uang,” lanjutnya.

Gerak jalan sadar pemilihan serentak 2018 yang dilaksanakan tersebut, kata Rohani lagi, merupakan pijakan awal dalam membangun Gerakan Sadar Pemilu (GSP), sehingga diharapkan semua elemen bangsa bersinergi, berkolaborasi dan bergerak bersama menyadarkan publik bahwa pemilu adalah suatu hal yang penting.

“Karena pilihan mereka di bilik suara yang hanya lima menit akan mempengaruhi kebijakan politik di daerah tersebut untuk lima tahun kedepan. Jadi, jangan pernah nodai suaramu dengan urusan remeh dan tak bernilai. Sudah saatnya kita sebagai pemilih menggunakan hak dengan penuh tanggung jawab,” pungkasnya. (azw)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.