KPU Empat Lawang Khawatir Ada Penggandaan Identitas

Kamis, 9 Maret 2017
Ilustrasi

Tebing Tinggi, Sumselupdate.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Empat Lawang sedikit kebingungan dengan data perekaman elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Empat Lawang yang mencatat sebanyak 130 ribu warga sudah melakukan perekaman.

Padahal, Daftar Pemilih Tetap (DPT) terakhir dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) ada sebanyak 180.000 orang. Berarti sekitar 50 ribu orang di DPT itu belum melakukan perekaman KTP.

“Itu bagaimana?, banyak sekali 50.000 orang belum melakukan perekaman. Padahal dalam data wajib memiliki e-KTP mencapai 304 ribu orang. Sangat jauh sekali dengan perkiraan kami. Estimasi kami ada sekitar 240 ribu, atau naik 60 ribu dari DPT terakhir,” ujar Ketua KPU Empat Lawang, Mobius, Kamis (9/3).

Selaku komisioner, ia mengkhawatirkan, ada penggandaan identitas. Kalau memang itu terjadi, maka semua iru termasuk dalam tindak pidana dalam pemilu dan akan berurusan dengan hukum. “Nanti ada petugas pemutahiran data. Capil keluarkan data ganda, itu akan jadi masalah hukum. Ketemu di pidana pemilu,” kata dia.

Advertisements

Apalagi, masih kata Mobius, penggandaan identitas sengaja dilakukan guna bisa memilih di beberapa tempat. Itu jelas masuk kategori pidana pemilu. Oleh sebab itu, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti, pihaknya akan memberlakukan peraturan bahwa pemilih tidak bisa memilih pakai KTP sementara, tanpa dilampirkan surat keterangan telah melakukan perekaman e-KTP.

“Kalau ada surat keterangan perekaman, pasti ada penggungjawab, kalau yang bersangkutan memang belum memiliki e-KTP lantaran ada halangan, diantaranya blanko e-KTP habis, atau lain sebagainya, kalau sudah melakukan perekaman, berarti orang itu tidak bisa menggandakan identitas diri,” tuturnya.

Biasanya, Mobius membeberkan, penggandaan identitas merupakan salah satu permain politik, senjata incamben untuk melakukan permainan. “Itu yang dikhawatirkan. Petugas kita ada yang nakal dan sengaja melakukannya,” kata dia.

Selain itu, mantan wartawan ini juga menuturkan, KPU RI menargetkan jumlah pemilih dalam Pilkada 2018 harus meningkat dari Pilkada sebelumnya yang mencapai 78 persen.

“Untuk mewujudkan itu, kita akan membuka rumah pintar bagi pemilih pemula. Untuk tingkat Kabupaten di Sumsel, Empat Lawang menjadi satu-satunya daerah yang menggelar kegiatan itu, sebagai percontohan. Saya harap dapat berjalan baik dan mampu mewujudkan target yang telah ditetapkan,” tutupnya. (kms)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.