Kapolda: Pembunuhan Edward Limba Tak Ada Kaitan dengan Demo Sopir Angkot

Selasa, 29 Agustus 2017
Ketiga pelaku pembunuhan Edward Limba dihadirkan dalam gelar perkara di Polda Sumsel, Selasa (29/8/2017).

Palembang, Sumselupdate.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Agung Budi Maryoto, menegaskan, kasus pembunuhan driver taksi online, Edward Limba (35) yang ditemukan tewas di Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Banyuasin, murni perampokan.

Kapolda pun menandaskan kasus ini tidak ada kaitannya dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan sopir angkot konvensional sehari sebelumnya.

Pernyataan Kapolda dikemukakan dalam gelar perkara yang dirilis hari ini, Selasa (29/7/2017).

Menurut Kapolda, ketiga pelaku ditangkap setelah dilacak melalui aplikasi online yang dipesan oleh para pelaku dengan nama samaran.

Advertisements

“Kasus ini terjadi di dua tempat kejadian perkara (TKP). Jadi Polda Sumsel langsung mengambil alih kasus ini,” tuturnya.

Dia mengatakan, dari jenazah korban ditemukan kawat seling dari baja dan tujuh luka tusukan. Dan dilihat dari lukanya korban sempat melakukan perlawanan.

“Tersangka  akan dikenakan Pasal 340 KUH Pidana dengan ancaman hukuman seumur hidup atau mati,” kata dia.

Sementara itu, salah satu pelaku Ari Tri Sutrisno (32) di hadapan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel mengaku ikut menghabisi korban bersama tiga rekannya.

Pelaku yang tinggal di Jalan Papera, Lorong Kulit, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, mengaku motif utama mereka ingin menguasai mobil milik korban.

“Kalau yang menjerat leher korban yaitu Erwan (DPO). Sedangkan yang menusuk Aldo sama Ucok. Saya cuma menarik tangan dia (korban, red) saja,” katanya saat gelar perkara di Polda Sumsel, Selasa (29/8).

Lanjutnya,ia mengaku korban langsung dihabisi atau dieksekusi di dalam mobil oleh komplotan ini dengan melakukan penjeratan leher dan penusukan terhadap korban.

“Usai dihabisi, korban langsung kami bawa ke daerah Sumbawa (Kabupaten Banyuasin),” ujar dia.

Sementara untuk mobil korban langsung dibawa ke Palembang untuk membersihkan darah yang ada di dalam mobil. Namun, saat itu mobil kehabisan bensin jadi ditinggalkan di kawasan Talang Betutu. (tra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.