Kabinet Brasil Sidang Darurat Bahas Perkosaan Massal

Minggu, 29 Mei 2016
Poster protes bertuliskan "kami semua berdarah" (foto: AP)

Rio de Janeiro, sumselupdate.com – Menyusul peristiwa perkosaan massal terhadap seorang gadis remaja di Rio de Janeiro yang memicu kemarahan luas, Presiden interim Brasil, Michel Temer, menggelar pertemuan darurat para menteri bidang keamanan.

Michel Temer menyatakan akan membentuk sebuah unit polisi federal untuk menangani kekerasan terhadap perempuan, demikian dilansir BBC.

Diberitakan sebelumnya, seorang gadis berusia 16 tahun dibius setelah berkunjung ke rumah pacarnya, Sabtu pekan lalu, dan setelah sadar dia berada di rumah yang lain, dikerumuni oleh 30 orang lelaki.

Merespon peristiwa tragis itu, pada Jumat (27/5), ratusan pengunjuk rasa pun menuntut langkah nyata untuk mengakhiri kekerasan seksual.

Advertisements

Kejadian itu lebih membangkitkan lagi kemarahan luas, karena direkam dengan video dan ditayangkan di media sosial.

Sebuah video 40 detik itu dibagikan secara luas dan diikuti oleh gelombang komentar misoginis, sebelum akun pengguna media sosial itu ditutup. Keluarga korban pun mengatakan bahwa pihaknya melihat video ini dan sangat terpukul karenanya.

Polisi tengah memburu lebih dari 30 pria tersangkanya. Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan, termasuk untuk pacar perempuan itu.

“Saya mengutuk sekeras-kerasnya perkosaan remaja di Rio de Janeiro itu. Sangat tidak masuk akal bahwa di abad ke-21 kita masih harus hidup dengan kejahatan barbar seperti ini,” ,” kata Temer.

Ia mengatakan, pemerintah berupaya keras ‘untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab’ atas serangan seksual itu.

Kepala polisi Rio Fernando Veloso mengatakan bahwa penyidik akan memeriksa bukti-bukti forensik.

“Andai saja gambar-gambar ini tidak diposting, mungkin kita tidak akan berada di sini sekarang,” katanya sembari menambahkan bahwa banyak kasus perkosaan tidak dilaporkan.

Perkosaan itu, dikatakannya, terjadi di kawasan miskin di Rio barat akhir pekan lalu.

Dalam pesan yang diposting di Facebook, korban mengatakan berterima kasih atas dukungan yang telah diterimanya dan menambahkan, “Saya sebelumnya menyangka akan dicap buruk.”

Dia menambahkan, “Semua dari kita dapat mengalami masalah ini suatu hari. Kejadian ini tak sekadar menyakiti tubuh, tetapi juga jiwa karena ada orang-orang jahat dan keji yang tidak dihukum !! Terima kasih untuk dukungannya.” (shn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.