Juara Harga Mati, Masih Relevankah?

Rabu, 24 Januari 2018
Dialog olahraga yang digelar oleh KONI kota Palembang.

Palembang, Sumselupdate.com – Siapa tak mengenal Palembang dalam hal capaian olahraga nya? Kota host city Asian Games ini berulang kali juara umum hingga 10 kali multi event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dengan tageline Juara Umum, Harga Mati.

Namun siapa sangka, ditengah melejitnya prestasi olahraga Bumi Sriwijaya ini, Pemerintah Kota Palembang tampaknya abai soal apresiasi para atlet berprestasi. Buktinya, disaat bonus Porprov di kabupaten/kota telah cair, Palembang sebagai the winner masih menunggu jadwal yang tak ada kepastian.

Parahnya, Pemerintah Kota Palembang memangkas anggaran pengajuan Rp8,5 miliar dan direalisasikan Rp3 miliar. Padahal, untuk bonus saja menelan Rp3,8 miliar. Fakta ini memperkuat, bahwa atlet akan terbaikan dari segi bonus.

“Anggaran yang kita ajukan Rp8,5 miliar tapi hanya diberikan Rp3 miliar. Untuk bonus atlet saja menelan Rp3,8 miliar. Jika hal ini terus terjadi kami tidak tahu tagline Juara Umum Harga Mati bisa dipertahankan lagi atau tidak nantinya,” ujar Ketua Umum KONI Palembang, Ir Suparman Romans disela-sela diskusi awal tahun di Gedung Parameswara Pemkot Palembang, Rabu (24/1/2018).

Advertisements

Dikatakan Suparman, para pejuang olahraga dinilai tak relevan secara apresiasi jika apa yang menjadi hak-hak diabaikan. Padahal, Palembang merupakan tuan rumah Asian Games. Artinya, jika pembinaan dan prestasi terus dipertahankan juara umum, secara anggaran tak kemudian dipangkas.

“Seperti dari 8 KONI dari luar provinsi yang berkunjung ke Palembang beberapa waktu lalu, rata-rata mereka diatas Rp10 miliar dan kaget melihat anggaran di KONI Palembang yang sejatinya tuan rumah Asian Games,” jelasnya.

Sementara itu Sekda Kota Palembang Arobian Mustofa berjanji akan lebih apresiasi lagi ditengah efektivitas anggaran di Pemerintah Kota Palembang. Pasalnya, dari Rp3,4 triliun APBD, 20 persen adalah untuk pendidikan belum kesehatan dan sisanya Rp500 miliar untuk pramuka dan lainnya.

“Kami berjanji, mudah-mudahan APBD Perubahan bisa ditambah baik untuk bonus maupun operasional KONI Palembang,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Palembang Darmawan mengaku kaget meskipun pihaknya merupakan Ketua Badan Anggaran (Banggar). Pasalnya, rasional kebutuhan dibanding pengeluaran sangat jauh.

“Saya minta kepada BPKAD semoga bisa menambah atau mencarikan solusi, atau berupa surat susulan dari Pak Walikota agar ini dicarikan solusi selama tidak melanggar hukum. Karena saya tahu sekali karena saya juga Ketua Umum Percasi Palembang saat Porprov kemarin mendapat bantuan Rp5 juta, itu sudah termasuk makan, seragam, nutrisi para atlet. Saya miris padahal saya yang nyusun anggaran,” tegasnya. (sbw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.