Jelang Puasa, Harga Ayam dan Telur di Muaraenim Mulai Naik

Sabtu, 12 Mei 2018
Salah satu penjual daging ayam potong di Pasar Inpres Muaraenim.

Muaraenim, Sumselupdate.com – Jelang bulan Ramadhan 1439 H, harga daging ayam dan telur di Kabupaten Muaraenim mulai melonjak naik.

Pantauan di Pasar Inpres Muaraenim, Sabtu (12/5/2018), harga ayam ras pedaging (broiler) mengalami kenaikan hingga Rp. 37ribu – Rp. 38ribu perkilo dari harga sebelumnya Rp. 32 ribu – Rp. 35 ribu perkilonya.

Berbeda dengan ayam negeri atau ayam merah yang tidak mengalami kenaikan harga, yakni kisaran Rp 43 ribu – 45 ribu perekor.

Harga telur ayam juga mengalami kenaikan, dari harga sebelumnya dikisaran Rp 19 ribu – Rp 22 ribu naik menjadi Rp 25 ribu perkilo.

Advertisements

Rosandi Oslan atau yang kerap disapa Mang Endan, salah satu pemilik peternakan ayam di Muaraenim mengatakan, untuk harga ayam yang dijualnya masih di kisaran Rp 28 ribu perkilo.

“Itu untuk ayam broiler, Rp 28 ribu itu kondisi ayamnya sudah disembelih dan dibuang bulu. Namun isi perut ayamnya masih utuh,” ungkapnya.

“Untuk Ayam Boiler ini siapa saja bisa membeli pada kita, baik partai kecil maupun partai besar kita layani. Banyak juga yang ngambil disini adalah pedagang ayam potong yang jualan di pasar inpres Muaraenim. Untuk broiler sehari kita bisa jual 1.000 ekor,” jelasnya.

Namun untuk ayam negeri yang ia jual, masih di kisaran Rp 43 ribu- Rp 45 ribu perekor. “Penjualan ayam merah rata-rata 160 ekor perhari. Karena peminatnya kurang, paling kalau orang mau hajatan saja yang mengambil dalam partai besar,” katanya.

Mang Endan mengatakan, jika stok ayam miliknya diperkirakan cukup untuk kebutuhan selama Ramadhan hingga lebaran.

“Kalau di tempat lain, memang ada kekosongan stok ayam. Mungkin itulah penyebab harga ayam naik. Kalau di tempat kita isyaAllah stok ayam cukup hingga lebaran nanti,” imbuhnya.

Terpisah, Irma, salah satu pedagang ayam potong di pasar inpres Muaraenim mengaku kenaikan harga ayam di lapak miliknya disebabkan karena stok ayam di agen tempatnya mengambil ayam menipis.

“Jadi terpaksa harga jual kita juga ikut naik, dan saat ini saya jual ayam potong dengan harga Rp 38 ribu perkilonya,” katanya.

Dijelaskannya kenaikan harga ayam ini telah terjadi selama satu pekan belakangan ini.”Kemungkinan harga ayam ini akan naik lagi menjelang ramadhan dan lebaran kalau stok di agen kosong,” tuturnya.

Sementara itu menurut Ahmad, salah satu pedagang telur mengatakan bahwa kenaikan harga telur dipengaruhi karena adanya kenaikan ayam.

“Kalau ayam naik, maka telur juga naik. Selain itu stok telur yang ada di bos kami di Palembang juga sedikit sementara permintaan banyak, jadi mau tidak mau harga telur naik,” pungkasnya. (azw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.